Ustadz Ilham Rahmatun Putra: Membangun Peradaban, Mencetak Generasi Emas dari Para Yatim Dhuafa

Ustadz Ilham Rahmatun Putra: Membangun Peradaban, Mencetak Generasi Emas dari Para Yatim Dhuafa--

Artikel berjudul "Ustadz Ilhan Rahmatun Putra: Membangun Peradaban, Mencetak Generasi Emas dari Para Yatim Dhuafa" ditulis oleh Diki Ardiansyah Panjaitan (Mahasiswa Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno Bengkulu)

KORANPALPRES.COM - Pada tahun 2020 di masa Covid-19, Ustadz Ilham Rahmatun Putra, memulai Perjalanan berarti dalam membangun pondok pesantren yang bertujuan mencetak generasi emas dari kalangan para yatim dhu'afa. Visi beliau untuk memberikan Pendidikan Berkualitas dan bimbingan moral kepada generasi muda merupakan dorongan utama dalam membangun lembaga pendidikan ini.

Dalam wawancara dengan kami, Ustadz Ilham Rahmatun Putra berbagi pengalaman dan pandangannya tentang pentingnya pendidikan agama dan pembinaan karakter dalam membentuk peradaban yang lebih baik. Berawal dari motivasi untuk meningkatkan nilai dan ilmu seseorang melalui pendidikan, pondok pesantren ini menjadi tempat bagi banyak orang, khususnya para yatim dhu'afa, untuk belajar dan mendalami agama Islam.

Dengan program-program unggulan seperti tahfidz Al-Qur'an dan penjagaan sunnah-sunnah Nabi Muhammad SAW, pondok pesantren ini telah berhasil mencetak generasi emas yang berkontribusi nyata dalam masyarakat. Namun, di balik kesuksesan tersebut ada banyak kisah yang dijalani oleh Ustadz Ilham Rahmatun Putra.

BACA JUGA:Pagaralam Kembali Raih Opini WTP dari BPK setelah Tahun Lalu Terlepas

Dalam rangkaian wawancara ini, kita akan mengetahui lebih dalam tentang motivasi, visi, program-program unggulan, dan harapan dari Ustadz Ilham Rahmatun Putra dalam membangun dan mengelola pondok pesantren yang menjadi harapan bagi banyak generasi muda, khususnya bagi mereka yang berasal dari kalangan yatim dhu'afa.

Ilham Rahmatun Putra, Seorang Pengusaha Muda sekaligus Tour Leader Umrah & Haji, telah membangun pondok pesantren yang bertujuan mencetak generasi emas dari kalangan para yatim dhu'afa. Dalam wawancara, Ilham menjelaskan bahwa motivasinya untuk membangun pondok pesantren ini adalah untuk membangun sebuah peradaban melalui pendidikan, terutama dalam hal menaikkan Value (nilai) dan ilmu seseorang.

"Alhamdulillah, pondok pesantren adalah salah satu cara untuk membangun sebuah peradaban atau pendidikan. Memang, untuk menaikkan value seorang manusia itu adalah dengan keilmuannya. Nah, bagaimana dengan adanya pondok pesantren ini, banyak orang yang bisa belajar, kemudian banyak orang yang bisa mendapat ilmu serta kebaikan terkhusus dalam hal ini adalah dalam mempelajari agama dan mempelajari ilmu Al-Qur'an," kata Ilham.

Visi Ilham dalam mencetak generasi emas dari kalangan para yatim dhu'afa adalah dengan merangkul kalangan ini agar muncul ulama-ulama yang bukan hanya berasal dari orang-orang yang memiliki kemampuan secara finansial untuk sekolah di pesantren atau belajar agama, tetapi lebih luas terutama dalam hal ini segmen yatim dhu'afa bisa belajar agama dan bisa mendalami Islam.

BACA JUGA:10 Parfum Terbaik Generasi Tahun 90an yang Selalu Menjadi Nostalgia

"Dengan mendukung kelompok ini, Insya Allah akan lahir ulama-ulama yang tidak hanya berasal dari mereka yang mampu secara finansial untuk belajar di pesantren atau menuntut ilmu agama, tetapi juga dari kalangan yang lebih luas, khususnya yatim dhu'afa, yang akan memiliki kesempatan untuk mendalami ajaran Islam." ungkap Ilham.

Pondok pesantren ini menawarkan program-program unggulan, di antaranya adalah mendalami Al-Qur'an dan menjaga sunnah-sunnah Nabi Muhammad SAW. Program tahfidz Al-Qur'an menjadi fokus utama untuk menjaga dan menghafal kitabullah. Ilham menekankan bahwa pendidikan harus tidak hanya berada di dalam kelas, tetapi juga harus mengakar di masyarakat dan memberikan dampak yang nyata.

"Tentu, visi awalnya adalah bagaimana kita mendekatkan para santri dan santriwati ini pada Al-Qur'an dan sunnah-sunnah Baginda Rasulullah SAW," tambahnya.

Meskipun pondok pesantren ini telah mencapai banyak prestasi, Tentunya tak terlepas dari berbagai tantangan yang beliau hadapi, terutama dalam hal kebutuhan finansial dan SDM. "Tantangan utama adalah bagaimana pondok pesantren dapat berkembang dan terus memenuhi kebutuhan finansialnya. Oleh karena itu, kami merancang berbagai program, seperti program orang tua asuh dan inisiatif lain yang mendukung pendanaan." ujarnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan