SMA Negeri 15 Palembang Pecahkan Rekor, Soal Pertama 'Libas' Puluhan Peserta
SMA Negeri 15 Palembang Pecahkan Rekor, Soal Pertama 'Libas' Puluhan Peserta-Foto: Umi-for Koranpalpres.com
Bagi tiga peserta yang mendapatkan kartu Immunity, mereka berhak mendapatkan kesempatan bermain sekali lagi di babak penyisihan jika salah menjawab petanyaan.
Namun jika ketiga peserta tidak menggunkan haknya di babak penyisihan, kartu Immunity ini bisa mereka gunakan pada saat grand final pada 20 Juni 2024.
BACA JUGA:UIN Raden Fatah Palembang Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru Jalur Mandiri 2024, Cek Jadwalnya
BACA JUGA:5 Rekomendasi Aroma Mewah Khas Dubai dari Parfum Merek Emir!
Untuk mendapatkan ‘Kartu Immunity’, peserta harus mengikuti game di aplikasi Kahoot.it.
SMA Negeri 15 Palembang Pecahkan Rekor, Soal Pertama 'Libas' Puluhan Peserta--Doc Palpres.com
Adapun tiga peserta yang mendapatkan hak istimewa tersebut adalah Regita Andini Cahyani, Thoriq, Cahirul Amri.
Artinya empat peserta tersebut akan beradu kembali dengan tiga peserta yang mendapatkan kartu kekebalan tersebut.
Nah, karena Regita Andini Cahyani jawabannya BENAR maka otomatis ia langsung masuk ke babak grandfinal tanpa menggunakan hak imunitynya dan hak tersebut bisa ia gunakan pada tanggal 20 Juni nanti.
BACA JUGA:TAK DISANGKA! Pangdam II Sriwijaya Jago Main Basket, Lihat Cara Dribling Bola, Gacor Banget
Selanjutnya, pembawa acara melontarkan pertanyaan BENAR atau SALAH, Orang Belanda yang mengkritik tanam paksa melalui tulisan berjudul Max Havelaar adalah E.F.E Douwes Dekker?
Jawabannya adalah BENAR dan ada dua peserta yang menjawab SALAH.
Artinya, hanya tersisa satu peserta yang akan melaju ke babak selanjutnya.
Kemudian pembawa acara melontarkan pertanyaan kembali, BENAR atau SALAH, Indische Partij berdiri di Kota Jakarta (Batavia)?