Fokuskan Penurunan Angka Stunting TP PKK Pagaralam Dukung Program Ini

Pencegahan stunting masih menjadi prioritas utama dalam kegiatan yang dilaksanakan Tim Penggerak PKK di Sumatera Selatan termasuk TP PKK Kota Pagaralam-Foto:Eko Wahyudi/-

BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Tanam Bawang di OKU, Menjadi Salah Satu Cara Atasi Stunting

 Bahkan masalah Stunting merupakan masalah global dan pada masa kepemimpinannya, Pj Walikota Pagaralam, H Lusapta Yudha Kurnia menargetkan angka Stunting turun 1 digit.

Hal ini diungkapkan Yudha Kurnia saat pimpin Rapat Kick Off Rancangan Awal Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Pagaralam Tahun 2025-2045, di Ruang Rapat Besemah I Kantor Walikota Pagaralam.

Pj Walikota Pagaralam Lusapta Yudha Kurnia mengatakan rembuk stunting adalah salah satu langkah penting yang harus dilakukan pemerintah.

Gunanya memastikan terlaksananya kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting yang dilakukan secara bersama-sama antara OPD penanggungjawab, dengan sektor lembaga non pemerintah dan masyarakat.  

BACA JUGA:Atasi Stunting, Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Tebar Bibit Ikan di Kolam Wisata Rantau Kampai

Anak-anak stunting prosesnya, terjadi sejak bayi di dalam kandungan, tetapi kondisi stunting baru nampak setelah anak berusia 2 tahun. 

"Agenda utamanya adalah program kegiatan rembuk stunting yang dilakukan pada tahun berjalan, komitmen pemerintah daerah dengan OPD terkait untuk program atau rembuk stunting yang akan dimuat dalam RKPD Renja OPD tahun berikutnya,” jelasnya.

Ditambahkan Lusapta, Pagaralam merupakan Kota dengan jumlah stunting paling rendah di 17 Kabupaten/Kota. 

Jumlah anak stunting di tahun 2020 masih lumayan tinggi, ada 219 anak. 

BACA JUGA:Giliran Siswa SDN 159 Palembang Terima Program Dapur Masuk Sekolah, Bukti TNI AD Cegah Stunting

Tahun 2021 turun menjadi 131 anak. Dan alhamdulillah, di tahun 2022 ini menjadi 105 anak.

Secara presentase kita berada di 11,5%, sedangkan target Nasional di tahun 2024 adalah di 14%. 

“Hal ini patut kita syukuri, tetapi kerja-kerja untuk penurunan stunting ini harus terus lakukan dengan menargetkan di 2024 berada di bawah 10% bahkan pada angka 1 digit,” tegasnya.

Ia menegaskan stunting adalah kondisi gagal tumbuh kembang pada anak Balita akibat gizi kronis, karena kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang, hingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Sehingga anak terlalu pendek untuk anak seusianya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan