Harga Karet Melejit Hingga Tembus Rp12 Ribu per Kg, Petani di OKU Timur Semangat Kembali

Reporter: Arman |

Editor: Dian Cahyani Fitri |

Minggu , 16 Jun 2024 - 20:02

Petani di OKU Timur saat ini tersenyum lebar karena harga karet melejit -Foto:Arman Jaya-

harga karet melejit hingga tembus rp12 ribu per kg, petani di oku timur semangat kembali                              martapura, koranpalpres.com - saat ini petani karet bisa tersenyum bahagia, pasalnya harga karet hari ini tembus dengan harga rp 12.500 per kg.
yoko, salah satu petani karet di martapura kabupaten oku timur mengatakan, harga jual karet di tingkat petani sudah mencapai rp12,500 per kilogramnya. 
tentunya kata dia, harga ini sangatlah baik bagi petani karet.
“saya hanya penyadap karet saja, tidak ada kebon hanya paruan hasil. saya sangat senang dengan harga karet mahal ini, sebab mampu menghidupi keluarga dari hasil nyadapnya,” ujar yoko minggu 16 juni 2024.
baca juga:pekebun sumbringah, harga getah karet di lahat kembali bergairah, bentuk koperasi jalankan ppb
baca juga:naiki perahu karet, kapolres oku terjang banjir demi menyalurkan bantuan ke warga terdampak
ia mengatakan, saat ini harga getah mulai menunjukan perbaikan, setelah sempat terpuruk sejak akhir 2023 lalu hingga awal tahun 2014 lalu.
kini harga getah hasil sadapan harian sudah berkisar rp10.000 
“alhamdulillah harganya sudah naik, kami bersyukur mata pencarian petani kembali normal. dulu kami sempat terseok-seok karena harganya anjlok," ungkapnya.
dia berharap harga getah akan terus membaik hingga akhir tahun. dengan kembali normal, petani karet di oku timur khususnya semakin semangat untuk menyadap karet mereka.
baca juga:sulap kebun karet jadi kebun singkong racun! keuntungannya lebih menjanjikan, penasaran gimana bentuknya?
“sebelumnya petani karet banyak mengubah profesi kini sudah kembali ke kebun menyadap karet. tapi sekarang kami sebagai petani jadi semangat lagi, walaupun sempat putus asa karena hasil sadapan harganya tidak seberapa,” beber dia. 
belum lagi kata dia, harus membayar hutang sana-sini, angsuran bank jadi macet.
“alhasil, bank tidak percaya lagi, tapi alhamdulillah sekarang kami optimisi harga sudah normal," ungkapnya.
senada petani lain, herman warga desa kota baru selatan menuturkan, di desanya kebanyakan petani menjual getah mingguan, harga mingguan sudah naik.
baca juga:cerita petani karet di muratara 10 tahun bertahan dengan harga murah 
baca juga:konon berasal dari jawa! makam bulat keramat siti mora jadi cagar budaya di kebun karet warga lubuklinggau
"petani menjual getah ada yang harian, ada juga yang mingguan. kalau getah dua hari sekarang sudah lebih baik,sedangkan kalau getah mingguan sudah mencapai rp12.500," ujarnya.
dikatakannya, semakin lama getah disimpan kadar airnya semakin sedikit sehingga harganya pun akan semakin mahal per kilogramnya. biasanya hal itu dilakukan oleh pengumpul getah yang biasa beli dari petani.
kalau petani setiap hari mau makan. jadi setiap nyadap langsung diangkit (pungut) untuk dijual ke pengumpul.
menurutnya, sejak getah mulai membaik banyak masyarakat yang bersukur. maklum saat getah anjlok, petani beralih, ada jadi tukang ojek, ada juga beralih jadi buruh bangunan. sekarang petani mulai nyadap lagi. ada juga yang kembali jadi buruh sadap.
baca juga:cerita petani karet di muratara 10 tahun bertahan dengan harga murah 
baca juga:pagar gunung lahat cenderung lebih padu dengan tanaman karet dan kopi, keunggulannya di sini
“bahkan bank maupun koperasi tidak berani kasih pinjaman ke kita. itu tadi karena takut macet, sekarang mereka mulai berani menawarkan lagi pinjaman karena harga getah sudah normal. kami berharap harga getah terus membaik kedepan sehingga pemerintah senang petani pun senan,” pungkasnya.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Palembang Ekspres 19 Juni 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan