Petakan dan Kaji Permasalahan Banjir di OKU, Pemkab Datangkan Peneliti dari BRIN

emerintah Kabupaten OKU mengundang peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk meneliti dan memetakan dan mengkaji permasalahan banjir di OKU-Foto:kolase-

BATURAJA, KORANPALPRES.COM - Banjir bandang yang melanda Baturaja Kabupaten OKU hingga terjadi tiga kali dalam itungan bulan di sebagian besar wilayah OKU mendapat perhatian khusus dari pemerintah Kabupaten OKU.

Pemerintah Kabupaten OKU mengundang peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk meneliti dan memetakan dan mengkaji permasalahan banjir di daerah tersebut.

"Kami telah melakukan presentasi di BRIN untuk meminta bantuan dalam memetakan dan mengkaji banjir yang terjadi di OKU," ujar Pj Bupati OKU, Teddy Meilwansyah kepada awak media.

Menurut Teddy, dari pengamatan fisik, terdapat masalah di bagian hulu berupa deforestasi ekstrem.

BACA JUGA:PT PGE Gercep Salurkan Bantuan Masyarakat OKU yang Lumpuh Total Pasca Banjir Bandang

BACA JUGA:Diterjang Banjir untuk Ketiga Kalinya, Ratusan Warga di Kelurahan Baturaja Permai Mengungsi 

"Deforestasi ini disebabkan oleh berbagai faktor, kami ingin mengkaji dan mendalami penyebabnya," jelasnya.

Teddy menyebut banjir tahun ini merupakan yang terparah dalam 20 tahun terakhir, baik dari segi intensitas maupun frekuensi. 

“Dalam beberapa bulan ini banjir terjadi tiga kali. Ini menunjukkan ada yang tidak beres. Oleh karena itu, kami meminta bantuan dari BRIN dan BNPB untuk mengambil langkah-langkah yang tepat dalam menyelesaikan masalah banjir di OKU," ungkapnya.

Ketika ditanya mengenai hubungan deforestasi dengan aktivitas pertambangan yang masif di kawasan tersebut, Teddy belum bersedia berkomentar banyak. "Bisa iya, bisa tidak," katanya.

BACA JUGA:Terjun Langsung Ke Lokasi Banjir, Begini Peninjauan Orang Nomor Satu di Kodim Kerinci

BACA JUGA:Banjir di OKU, Ini 3 Nasehat Penting dari Pimpinan Ponpes Al-Madina Prabumulih

Pemkab OKU saat ini fokus pada penanganan banjir jangka pendek dan menengah. Seperti meminta masyarakat di kawasan Ulu untuk tidak melakukan penebangan pohon karena itu diduga salah satu penyebab banjir. 

Selain itu, kami akan membangun kolam retensi dan melakukan normalisasi sungai agar dapat mengurangi dampak banjir saat curah hujan tinggi," pungkasnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan