https://palpres.bacakoran.co/

Film Berbahasa Lokal Sumsel Tayang di Bioskop, Ada Bahasa Besemah Juga Lho

Pj Wako Pagaralam saat menerima audiensi rombongan Anwar Fuadi dkk dalam rangka pembuatan film Dul Muluk dan Dul Malik beberapa waktu lalu.-Humas Protokol Pagaralam-

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Film nasional berbahasa lokal pertama di Indonesia “Dul Muluk dan Dul Malik” sudah tayang di beberapa  bioskop sejak dua hari terakhir. Film ini merupakan film yang melibatkan Dinas Pariwisata Pemprov Sumsel dalam pembuatannya.

Film yang dibintangi oleh aktor senior Anwar Fuadi, Meriam Bellina, Roy Marten dan aktor terkenal lain itu mendapat sambutan yang cukup hangat. Terlebih lagi Pj Gubernur Sumatera Selatan, Agus Fatoni juga menjadi salah satu pemain. Dalam film itu Agus Fatoni memerankan dirinya sendiri sebagai Pj Gubernur Sumatera Selatan. 

Dalam beberapa review dan juga pemberitaan di berbagai media baik cetak maupun online dikatakan film ini memakai hampir seluruhnya bahasa lokal Palembang dan bahasa Sumsel.Tetapi sayang sekali  tidak disinggung bahwa bahasa Sumsel di sana adalah Bahasa Besemah. 

Bahasa Besemah adalah bahasa yang dituturkan masyarakat Suku Besemah di Kota Pagaralam, Lahat dan beberapa wilayah lain di Sumatera Selatan.

BACA JUGA:'Wong Asli Besemah’ Wajib Tau! 9 Kuliner Khas Lahat Ini Rasanya Mantul Abis, Sekali Coba Ga Bisa Berenti

Syuting film “Dul Muluk dan Dul Malik” juga banyak dilakukan di Kota Pagaralam. Bahkan selain Pj Gubernur Agus Fatoni, Pj Walikota Pagaralam, Lusapta Yudha Kurnia juga menjadi pemeran dalam film tersebut. 

Lusapta berperan sebagai guru saat syuting dilakukan di SMAN 1 Pagaralam.

Selain di SMAN 1 Pagaralam, beberapa objek wisata di Pagaralam juga menjadi lokasi syuting. Juga ada beberapa yang mengambil lokasi di rumah penduduk. 

Jadi, cukup banyak Kota Pagaralam terlibat di sini. Sekali lagi, sayangnya tidak terlalu banyak dibahas. 

BACA JUGA: Tradisi Hajatan di Masyarakat Besemah, Datang Bawa Ayam Pramuka Pulang Bawa Ibatan

Selain itu, memang ada lagi yang membuat film ini agak susah ditonton oleh warga. 

Fasilitas bioskop yang tidak ada di Kota Pagaralam membuat warga Pagaralam dan sekitarnya membuat film ini di kalangan masyarakat Besemah tidak begitu dikenal. 

Paling dekat bioskop dari Pagaralam ada di Lahat sekitar 2 jam perjalanan dari Pagaralam. Dan di Lahat saat penayangan perdana kemarin, film ini belum termasuk dalam daftar yang sudah tayang. Bahkan belum ada di deretan film yang akan tayang dalam waktu dekat ini. 

Salah seorang warga Pagaralam, Wahyu, mengatakan ia tertarik menonton film ini. Namun, dalam waktu dekat sepertinya belum memungkinkan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan