Ragnar Oratmangoen ‘Ngeri-ngeri Sedap’ Saat Pertama Bertemu Shin Tae-yong
Ragnar Oratmangoen ternyata punya cerita menarik saat pertama kali bertemu pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong.-Instagram/@0ratmangoen-
Pemain yang dikenal dengan panggilan Wak Haji itu mengaku sempat merasa gugup saat pertama kali bergabung dengan Timnas, namun rasa kekeluargaan yang hangat dari para pemain dan staf pelatih membuatnya merasa diterima dan nyaman.
"Pertama kali datang ke sini saya terlambat, mereka sedang makan malam. Saya menyapa Coach Shin, saya agak takut tapi kemudian saya tahu mereka semua baik," cerita Ragnar Oratmangoen.
BACA JUGA:Tenang! Shin Tae-yong Takkan Tinggalkan Timnas Indonesia Demi Latih Korea Selatan, Ini 3 Buktinya
BACA JUGA:Shin Tae-yong ‘Cuekin’ Sodoran Kontrak dari PSSI, Selesai Jadi Pelatih Timnas Indonesia?
Ia menyadari bahwa kesempatan untuk memperkuat tim nasional adalah impian banyak pemain, dan ia bersyukur bisa mendapatkan kesempatan tersebut.
Ketika ditanya mengapa tidak memilih memperkuat Belanda, Ragnar dengan jujur menjawab, "Saya tidak lolos untuk tim senior Belanda. Kesempatan saya main di Timnas hanya bersama Indonesia."
Jawaban ini menunjukkan ketulusan dan dedikasi Ragnar untuk Timnas Indonesia, sekaligus menjelaskan keputusan penting dalam karier sepak bolanya.
Pemain berusia 26 tahun ini memiliki kecepatan dan skill yang baik. Ragnar Oratmangoen bisa bergerak cepat dan mengancam pertahanan lawan dari sisi sayap.
Tak hanya itu, Ragnar juga menyebut keluarganya sangat senang saat melihatnya membela Timnas Indonesia.
Diketahui, ayah dari pemain Fortuna Sittard ini berasal dari Maluku. "Mereka sangat senang," kata Ragnar Oratmangoen.
Keluarga Ragnar sangat bangga dengan pencapaiannya.
Mereka baru saja menyaksikan aksi Ragnar di Stadion Utama Gelora Bung Karno dan terpukau dengan atmosfer meriah yang mendukung Timnas.
Kesempatan itu hadir di Kualifikasi Piala Dunia 2026, awal Juni lalu.
Menurut Oratmangoen, keluarganya sangat terkesan dengan atmosfer di stadion legendaris itu.
"Dua FIFA Matchday terakhir merupakan kali pertama ayah, ibu, kakak, dan istri saya nonton langsung pertandingan di GBK," ujarnya. "Atmosfer GBK sangat mengejutkan bagi mereka, mereka sangat menyukainya dan mereka bangga dan bahagia bisa melihat saya di sini," pungkasnya.