Hampir Punah! Inilah Tradisi Ningkuk Adat Komering Betung Hingga Kini Terus Dilestarikan

Reporter: Arman |

Editor: Dian Cahyani Fitri |

Selasa , 25 Jun 2024 - 18:56

Pemerintah Desa Betung bersama tokoh masyarakat akan terus berupaya melestarikan tradisi Ningkuk-Foto:Arman Jaya-

hampir punah! inilah tradisi ningkuk adat komering betung hingga kini terus dilestarikan                             martapura, koranpalpres.com - sebagai upaya melestarikan tradisi khususnya adat komering betung, sekelompok pemuda-pemudi di desa betung, kecamatan semendawai barat sangat antusias menggelar acara ningkuk atau runcak-runcakan dalam bahasa komering.
dimana acara ningkuk ini biasanya diadakan di setiap acara pernikahan yang mana saat ini acara adat seperti ini sudah hampir punah
plh kepala desa betung firdaus, ampd mengatakan, bahwa acara ningkuk seperti ini dilaksanakan untuk menghidupkan kembali adat istiadat khususnya ada komering betung.
"dimana acara seperti ini sudah hampir punah dan hampir ditinggalkan. alhamdulillah para tokoh adat sangat mendukung diadakannya acara seperti ini karena tentunya untuk melestarikan budaya," katanya senin, 24 juni 2024.
baca juga:lestarikan tradisi bekarang, pemkab muba bakal gelar festival embung senja
baca juga:ramuan tradisional bantu menurunkan berat badan, bahan sederhana banget!
ia juga menyampaikan, pemerintah desa betung bersama tokoh masyarakat akan terus berupaya melestarikan tradisi ningkuk ini. 
sebab, banyak nilai positif dalam kegiatan ningkuk yang bisa dipetik. seperti unsur bersosialisasi, bertanggung jawab, kecekatan. 
"serta tentu saja sebagai fungsi rekreasi dan dengan melestarikan budaya," ujarnya.
lanjut kata dia, dengan budaya dan adat istiadat ini tentunya memberikan edukasi yang positif kepada generasi muda.
baca juga:tradisi unik warga palembang saat idul adha: celup kaki ke darah hewan kurban, diyakini sembuhkan penyakit 
baca juga:inilah alasan adat pernikahan rasan tuha tradisi masih dijaga suku komering di oku timur sampai sekarang
"selain itu acara ini juga biasanya menjadi ajang mendapatkan jodoh dan kenalan baru bagi muda mudi atau bujang gadis kita," bebernya. 
lebih lanjut ia menjelaskan, tradisi ini biasanya akan dilakukan di setiap ada warga yang hendak melangsungkan acara pernikahan.
ningkuk ini menjadi salah satu cara pertemuan bujang dengan gadis yang merupakan teman kedua calon mempelai. 
"nantinya bujang dan gadis ini akan ditempatkan pada satu lokasi secara berhadap-hadapan," jelasnya. 
baca juga:pelestarian tradisi lisan sumatera selatan, kearifan lokal yang tergerus di era global
baca juga:suku-suku di provinsi sulawesi tengah: ada belasan etnis dipengaruhi tradisi dan adat wilayah sekelilingnya
kemudian, mereka akan saling berpantun sembari menjalankan selendang dari satu orang ke orang lainnya sembari diiringi musik.
lalu ketika lantunan musik berhenti, maka selendang yang diedarkan tersebut juga berhenti.
"selanjutnya bagi yang memegang selendang saat musik berhenti itu maka akan mendapatkan semacam hukuman, sepeti menari berpasangan, merayu lawan jenis, berpantun, dan lain sebagainya," tuturnya.
sementara, rudi salah satu pemuda yang mengikuti acara ningkuk ini menyampaikan, bahwa tradisi ningkuk kini memang sudah jarang dijumpai.
baca juga:unik, smpn 2 lahat tampilkan tarian tradisional ini lho di smansa cup 18 muara enim
baca juga:2 tradisi pengobatan warisan orang rimba di kabupaten musi rawas utara ini terancam punah, ini penyebabnya
oleh karena itu, ia juga mengajak generasi muda untuk tetap melestarikan tradisi ningkuk ini.
"kita berusaha agar dapat merawat tradisi lama yang telah hampir punah ini agar tetap terjaga di tengah masyarakat," pungkasnya.