Tim Kecamatan Baturaja Timur Lakukan Razia Kost-kostan dan Tempat Karoke, Ini Hasilnya

Reporter: Arman |

Editor: Dian Cahyani Fitri |

Senin , 01 Jul 2024 - 18:08

Tim Kecamatan sudah melakukan razia dan himbaun terhadap tempat tempat yang diduga digunakan untuk melakukan maksiat-Foto:Arman Jaya-

Tim Kecamatan ini yang diikuti pihak kepolisian dan RT tempat razia tersebut.

Ia mengatakan, selain menyasar penyakit masyarakat razia tersebut juga berfungsi untuk pendataan penghuni kost-kosan di daerah tersebut.

"Tim Kecamatan melakukan himbauan terhadap penghuni kost-kostan untuk melaporkan data dirinya kepada Lurah melalui Kepala Lingkungan setempat serta mengingatkan untuk tidak menyalahgunakan fungsi rumah kost sebagai tempat mesum dan peredaran narkoba,” ucapnya.

Alikhan menambahkan, pihaknya dengan para ulama sudah bersepakat akan memerangi tempat tempat maksiat yang ada di OKU khusunya di Kota Baturaja, namun sebelum para ulama dan umat bergerak, pihaknya dan para ulama akan menempuh jalur yang benar.

“Kami tidak akan gegabah, bila Pemkab dan Kepolisian bergerak ya kami hanya memantau saja, namun bila Pemkab OKU dan dinas terkait tidak mengindahkan himbauan kami, ya kami yang akan turun langsung untuk menutup tempat tempat maksiat tersebut,”jelasnya.

Ia mengatakan, apa yang dilakukan ini semata mata karena para ulama sayang dengan umat dan kabupaten OKU.Bukan pihaknya arogan, namun Kota Baturaja sudah begitu parah dan bebasnya tempat tempat hiburan yang berbau maksiat.

“Kami tak akan diam bila Pemerintah mengabaikan tuntutan kami, ini tidak ada kepentingan pribadi atau kelompok, yang kami lakukan ini demi nama baik Kabupaten OKU, dan menjauhkan diri dari azab Allah yang lebih besar lagi karena maksiat akan mengundang kemarahan Allah, bila para orang orang alim diam atas berdirinya maksiat disitulah Allah akan turunkan hukuman yang besar dan diluar nalar manusia,” pungkasnya.

Semantara Camat Baturaja Timur Albar sampai berita ini ditulis belum ada respon saat dihubungi oleh Palembang Ekspres lewat WhatsApp pribadinya.

tim kecamatan baturaja timur lakukan razia kost-kostan dan tempat karoke, ini hasilnya                             baturaja, koranpalpres.com - ketua gnpf ulama oku h alikhan ibrahim, s sos menyampaikan, jika kota baturaja sudah menjadi ‘destinasi wisata maksiat’, ini terbukti dari banyaknya keberadaan tempat-tempat maksiat yang menjamur di kota baturaja, belum lagi diduga pelaku lgbt.
"itulah sebabnya kita didatangkan allah swt peringatan atau mungkin azab-nya berupa bencana banjir luar biasa yang terjadi dua kali kemarin,” ujarnya. 
selain itu saat ini sudah mengalami pergeseran nilai-nilai adat istiadat yang tidak bersendikan lagi sarah dan kitabullah.
“bahkan sudah terjadi penyimpangan dari segi aqidah. mari kita tinggalkan adat jika sudah melanggar agama,” kata dia.
baca juga:pencemaran akhlak di oku merajalela, ormas islam desak pemerintah dan ancam tutup tempat maksiat di baturaja
baca juga:ketua gnpf sebut kota baturaja sudah jadi destinasi wisata maksiat dan harus segera dihentikan 
untuk itu pihaknya sudah mulai bergerak berkordinasi ke polres oku pemda, dprd, kecamatan dan kelurahan. 
dari kordinasi tersebut pihak kecamatan baturaja timur dan kelurahan sukaraya sudah melakukan penyisiran ketempat kost-kostan dan tempat karoke.
“tim kecamatan sudah melakukan razia dan himbaun terhadap tempat tempat yang diduga digunakan untuk melakukan mesum,” tegasnya.
bahkan lanjutnya, pihak kecamatan juga sudah melakukan tindakan dengan cara melepas baleho kedatangan dj ke kota baturaja di salah satu tempat karoke.
baca juga:cara mendakwai orang melakukan maksiat biar insaf, ini kata buya yahya
baca juga:7 ide menu masakan buat anak kost, dijamin gak ribet dan murmer kok
“kita sangat menolak kedatangan dj tersebut karena itu mengundang maksiat,” tegasnya.
ditambahkanya, tim kecamatan dan kelurahan pimpin razia terhadap kost-kostan yang berada di kelurahan baturaja timur senin, 1 juli 2024.
tim kecamatan ini yang diikuti pihak kepolisian dan rt tempat razia tersebut.
ia mengatakan, selain menyasar penyakit masyarakat razia tersebut juga berfungsi untuk pendataan penghuni kost-kosan di daerah tersebut.
baca juga:uji kelayakan keur trayek, sejumlah angkutan kendaraan barang terjaring razia dishub palembang
baca juga:cegah balap liar di oku timur, polsek belitang intensifkan patroli dan razia 
"tim kecamatan melakukan himbauan terhadap penghuni kost-kostan untuk melaporkan data dirinya kepada lurah melalui kepala lingkungan setempat serta mengingatkan untuk tidak menyalahgunakan fungsi rumah kost sebagai tempat mesum dan peredaran narkoba,” ucapnya. 
alikhan menambahkan, pihaknya dengan para ulama sudah bersepakat akan memerangi tempat tempat maksiat yang ada di oku khusunya di kota baturaja, namun sebelum para ulama dan umat bergerak, pihaknya dan para ulama akan menempuh jalur yang benar.
“kami tidak akan gegabah, bila pemkab dan kepolisian bergerak ya kami hanya memantau saja, namun bila pemkab oku dan dinas terkait tidak mengindahkan himbauan kami, ya kami yang akan turun langsung untuk menutup tempat tempat maksiat tersebut,”jelasnya.
ia mengatakan, apa yang dilakukan ini semata mata karena para ulama sayang dengan umat dan kabupaten oku.bukan pihaknya arogan, namun kota baturaja sudah begitu parah dan bebasnya tempat tempat hiburan yang berbau maksiat.
baca juga:meresahkan warga! puluhan jukir liar minimarket di palembang terjaring razia petugas gabungan
baca juga:wujudkan kamtibmas yang aman dan tertib di wilayah pali, polres galakan razia terpadu, berikut hasilnya
“kami tak akan diam bila pemerintah mengabaikan tuntutan kami, ini tidak ada kepentingan pribadi atau kelompok, yang kami lakukan ini demi nama baik kabupaten oku, dan menjauhkan diri dari azab allah yang lebih besar lagi karena maksiat akan mengundang kemarahan allah, bila para orang orang alim diam atas berdirinya maksiat disitulah allah akan turunkan hukuman yang besar dan diluar nalar manusia,” pungkasnya.
semantara camat baturaja timur albar sampai berita ini ditulis belum ada respon saat dihubungi oleh palembang ekspres lewat whatsapp pribadinya.