Mantan Perdana Menteri Malaysia Kunjungi Sumatera Selatan, Ini Agenda Lengkapnya!
Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi (kemeja batik) memberikan cendera mata kepada mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohammad.--Humas Pemprov Sumsel for koranpalpres.com
Dalam forum Muzakarah Ahlul Halli Wal Aqdi ke-7 tersebut dibahas banyk isu yang tengah berkembang dan dihadapi umat Islam dewasa ini.
Bahkan di sela Muzakarah Ahlul Halli Wal Aqdi ke-7 ini terjadi diskusi di antaranya para peserta yang dihadiri oleh para ulama dan cendikiawan utusan dari sejumlah daerah se Indonesia.
BACA JUGA:Hari Pertama di Sumsel, Pj Gubernur Elen Setiadi Tancap Gas Bahas Hal Penting ini Bareng Pangdam
Dalam amanah pentingnya Mahathir Mohamad menuturkan, saat ini dunia sudah banyak mengalami kemajuan sehingga menjadi tantangan berat bagi umat Islam di dunia.
Karena itu dia mengajak umat muslim di berbagai penjuru dunia untuk terus memperkuat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Menurut Mahathir Mohammad, kita tidak boleh mengasingkan diri lagi, daripada perkembangan di negara lain, apa yang dilakukan oleh bangsa-bangsa dan negara-negara lain terutama kuasa dunia.
“Kita harus menguasai ilmu canggih supaya kita berkemampuan menciptakan peralatan untuk melindungi umat Islam,” tutur Mahathir dengan dialek Melayu yang sangat kental.
BACA JUGA:Melza Ayu Rahminia Elen Setiadi Resmi Jabat Pj Ketua TP PKK Sumsel, Gantikan Tyas Fatoni
BACA JUGA:Terungkap! Ini Alasan Mendagri Tunjuk Elen Setiadi Gantikan Agus Fatoni Jadi Pj Gubernur Sumsel
Salah satu agenda silaturahmi ini untuk persamaan perpepsi dalam upaya menjaga persatuan dan perdamaian dunia yang dirintis oleh Ulama sesuai dengan semangat Pembukaan UUD 1945 yang mengupayakan perdamaian dunia.
Mewakili Yayasan AKUIS, Imam Ahlul Halli Wal Aqdi KH TB Fathul Adhim Chatib mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah RI khususnya Pemprov Sumsel dan Pemkab Banyuasin
“Terima kasih juga kepada semua unsur Muspida atas kepercayaan dan dukungan dalam melaksanakan acara ini,” ucapnya.
Dia berharap, semoga kedepan peran ulama, intelektual muslim dan pemerintah semakin erat dan bersinergi untuk kemajuan bangsa dan negara, serta berperan aktif dalam membangun peradaban dunia.