Lebih dari 100 Tahun! Inilah Hotel Pertama di Kota Palembang, Pernah Jadi Markas Perang 5 Hari 5 Malam
Hotel pertama di Palembang yakni Hotel Palembang milik Raden Nangling kondisinya saat ini, Senin 8 Juli 2024, dan foto kiri mengabadikan suasana Hotel Palembang di tahun 1905.--kolase koranpalpres.com
BACA JUGA:Ini 10 Mata Uang Terkuat di Dunia pada Tahun 2024
Untuk wilayah Kelurahan 17 Ilir ini menurut Ari Panji, memang sejak dahulu dikenal sebagai pusat kota dan pusat perdagangan di kota Palembang.
“Di 17 Ilir ini sendiri dikenal sebagai pusat perdagangan, maka di zaman modern saat ini ada pasar buah, ada pasar burung, Pertokoan Gaya Baru, toko serba adanya di Palembang,” cetus Ari Panji.
Hal tersebut timpal Ari Panji, sudah berlaku sejak lama dan di zaman Kesultanan menjadi pusat dagang.
“Sungai Musi di Kelurahan 16 Ilir dan dermaga-dermaga juga tidak jauh dari sini, ada dermaga Tanggo Batu, Sungai Rendang dan 16 Ilir dan sebagainya,” paparnya.
BACA JUGA:5 Daerah Penghasil Kopi Terbesar di Sumatera Selatan, Bukan Pagaralam Juaranya, Melainkan...
Karena di 17 Ilir ini adalah pusat perdagangan dan pertokoan sehingga membutuhkan sebuah hotel atau penginapan.
Nah tutur Ari Panji, uniknya di sini masih tersisa hotel pertama di Palembang yang dibangun oleh Raden Nangling.
Dalam catatan sejarah dan dokumen peta Belanda di tahun 1914 itu disebutkan Hotel Palembang dan fotonya ada di Belanda.
“Hotel Palembang ini oleh masyarakat setempat dikenal masyarakat Palembang sebagai Hotel Raden Nangling, karena pemiliknya adalah Raden Nangling, yang nama aslinya Raden Mahjub,” ulasnya.
BACA JUGA:Kolaborasi PLN Icon Plus Menuju Transformasi Energi Hijau dan Elektrifikasi Kendaraan di Indonesia
BACA JUGA:Hanya 3 Jam, Tol Palembang - Bengkulu Sajikan Pemandangan Bak di Eropa, Segini Anggarannya!
Hotel Palembang ini menurut Ari Panji, cukup terkenal dan posisinya berada di tengah dan bukan berada di persimpangan seperti yang ada di media sosial (medsos).
Dia mematahkan foto yang banyak beredar di medsos melansir bahwa Hotel Palembang berada di sudut persimpangan antara Jalan Kol Atmo dan Jalan TP Rustam Effendi.
“Namun faktanya, kalau di peta berada di tengah-tengah di Jalan TP Rustam Effendi, atau tepatnya berada di depan penginapan Siguntang yang kini tidak lagi beroperasional,” ulas Ari Panji.