https://palpres.bacakoran.co/

Coba Rebut Simpati Prabowo, Eddy Santana Putra Paparkan Visi, Misi dan Program CERAH

Calon Gubernur Sumatera Selatan Eddy Santana Putra Paparkan Visi, Misi dan Program CERAH untuk merebut simpati Prabowo Subianto--Ig/eddysantana.putra

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Calon Gubernur Sumatera Selatan Eddy Santana Putra mencoba rebut simpati Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan memaparkan visi, misi dan program CERAH atau Cerdas, Sehat dan Sejahtera.

Program CERAH yang diusung Eddy Santana Putra ini menyangkut semua hak dasar masyarakat menuju kesejahteraan.

Salah satunya mendukung program pemerintah pusat dengan memberikan makan bergizi dan susu gratis setiap hari.

“Jangan hanya menadahkan tangan meminta bantuan pusat, tapi apa kontribusi daerah. Salah satu kontribusi yang akan menjadi komitmen adalah mensukseskan program presiden terpilih dengan memberikan makan bergizi dan susu gratis setiap hari,” kata Eddy Santana Putra kepada koranpalpres.com, Rabu 10 Juli 2024.

BACA JUGA:Intip Program Cagub Sumsel Eddy Santana Putra, Sumatera Selatan Butuh Kemajuan!

BACA JUGA:Tak Disangka, Ternyata Eddy Santana Putra keturunan Pangeran Liting, Pesirah di Ogan Ilir, Ini Buktinya

Program makan bergizi dan susu gratis merupakan bagian prioritas pemerintah pusat yang harus didukung oleh pemerintah daerah.

Hal ini mengingat, presiden terpilih Prabowo Subianto sangat konsentrasi dalam bidang kesehatan dan pendidikan.

“Begitu juga dengan pelayanan kesehatan, semua orang harus mendapatkannya baik yang punya BPJS maupun tidak,” tegasnya.

Pria yang kerap disapa ESP ini menilai jika pelayanan kesehatan merupakan hak dasar manusia yang harus dipenuhi.

BACA JUGA:Legacy Eddy Santana Putra di Palembang, Kini Maju PIlgub Sumsel 2024 Usung Sumsel Cerah

BACA JUGA:Transformasi Palembang di Era Eddy Santana Putra Menuju 'Sumsel Cerah' Sebagai Calon Gubernur Sumsel 2024-2029

Sebab, masyarakat prasejahtera akan kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan jika hanya memprioritaskan kartu BPJS.

“BPJS itu mahal karena tidak bisa orang per orang tapi harus satu keluarga. Bayangkan saja jika dalam satu keluarga mengeluarkan iuran Rp300 ribu per bulan sedangkan orang yang sakit hanya satu orang. Untuk itulah harus dicarikan jalan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan,” urai ESP.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan