UNIK, Tradisi Jamuan Makanan Bagi Jemaah Haji Baru Pulang Hingga Kini Tetap Dilestarikan
JAMUAN : Tradisi warga di Kecamatan Jarai Area, apabila ada yang pulang dari ibadah haji pastinya akan menerima jamuan makanan-Ist/koranpalpres.com-
LAHAT, KORANPALPRES.COM - Unik, sudah menjadi tradisi setiap kali jemaah haji baru pulang menunaikan Rukun Islam kelima, maka warga dan pengurus masjid mengelar jamuan makanan selama seminggu atau lebih.
Nah, ini dapat dilihat pada saat jemaah haji Lahat kloter 14 yang tiba di Lahat pada 11 Juli hingga 20 Juli 2024 khusus Kecamatan Jarai Area.
Maksud dan tujuannya tiada lain untuk mempererat jalinan tali silaturahmi, sekaligus menyampaikan syiar Islam selama mereka menjalankan ibadah haji di Tanah Suci Mekkah.
Salah satu Jemaah Haji asal Desa Sadan, Kecamatan Jarai, H Harnan Syafawi membenarkan, bahwasanya tradisi jamuan makan seperti ini sudah berlangsung turun temurun.
BACA JUGA:Menilik Jejak Karier Pj Bupati Baru Lahat Imam Pasli, Rupanya Pernah Mengabdi untuk 2 Daerah Ini
BACA JUGA:Peringati HAB ke 64 Tahun, Kapolres Lahat Berikan Kejutan kepada Kajari, Apa Ya Kira-kira
"Alhamdulillah, semuanya tetap berjalan dengan baik dan warisan ini terus terjaga dan dilestarikan, yang mana berkumpul sekaligus tukar pikiran baik dengan masyarakat serta pengurus masjid," sebut dia, Selasa 23 Juli 2024.
Dia menyebutkan, warga dari Desa Kedaton, Rambai Kaca dan Sukamerindu pun ikut kumpul, sembari menceritakan perjalanan di tanah suci selama berada di sana.
"Pengalaman spiritual dan juga lainnya disampaikan dalam bentuk kemasan syair agama, sehingga bagi mereka belum dapat panggil dari Allah SWT akan menerima gilirannya," jelasnya.
Sehingga, sambung dirinya, Umat Islam di Kecamatan Jarai Area ini merasa termotivasi dengan cerita, dan pengamalan para jamaah selama lebih kurang 40 hari berada di Mekah dan Madinah.
BACA JUGA:Surat Kendaraan Lengkap, Kapolres Lahat dan PT Jasa Raharja Berikan Ini Kepada Pengendara
BACA JUGA:Panen Melimpah! Ubi Jalar Madu di Lahat Mampu Hasilkan 18 Ton dalam 2 Hektar
"Dalam kesempatan tersebut para jamaah agar kiranya, pelestarian tradisi ini hendaknya di respon juga oleh pemerintah dan jajarannya, kami juga boleh untuk sedikit menyumbang pemikiran kami, untuk pembangunan daerah kita tercinta ini khususnya di bidang keagamaan," harap H Harnan Syafawi.