Hati-Hati! Berkendara Saat Hujan, Bahaya Aquaplaning Mengintai
Berhati-hatilah saat berkendara dijalan di kondisi jalan normal apalagi kondisi saat hujan karena aquaplaning mengintai anda.--freepik.com
INDRALAYA- Bagi pengguna jalan raya dan jalan tol, baik roda empat maupun roda dua wajib berhati-hati saat berkendara saat hujan.
Resiko berkendara saat hujan, baik roda empat dan roda dua mengalami aquaplaning sering kali disinggung. Apa sebenarnya Aquaplaning itu?
Berkendara di tengah hujan memerlukan kehati-hatian khusus. Masalahnya, pada saat itu, Ada berbagai faktor yang berperan meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan.
Pertama, tentu saja jarak pandang pengemudi di jalan saat hujan berkurang. Semakin deras hujan, semakin rendah jarak pandang di jalan. Ancaman tidak berakhir di situ.
BACA JUGA:7 Tips Agar Kamu Tetap Aman Berkendara Saat Musim Hujan
Momok lain yang tak kalah menakutkannya adalah aquaplaning, yang dapat menyebabkan kecelakaan fatal, kerusakan serius pada mobil, dan kemungkinan cedera serius bahkan korban jiwa.
Artikel ini mengulas hal tersebut dan cara menghindarinya. Seperti yang dikutip dan dipublis Mobil123 dan berbagai sumber, Aquaplaning juga bisa disebut hydroplaning.
Keduanya bisa diartikan sebagai kondisi ban kendaraan kehilangan traksi atau daya pencengkraman.
Penyebabnya adalah adanya genangan air di jalan sehingga tapak ban sejenak kehilangan kontak dengan permukaan. Akhirnya mobil lepas kendali dan tiba-tiba menjadi "liar".
BACA JUGA:Jangan Takut! Ini Tips Berkendara Dengan Percaya Diri di Jalan Raya
Mirisnya genangan air tidak harus terlalu tinggi untuk meluncurkan aquaplaning. Genangan air yang relatif dangkal sekalipun dapat menyebabkan ban kehilangan kontak dengan jalan, terutama jika bodi mobil sedikit terangkat akibat berkendara terlalu cepat atau traksi yang kurang.
Sebaliknya, air memiliki tingkat kekentalan yang berarti memerlukan waktu untuk mengalir atau bergerak, meskipun berada di bawah beban mobil yang bergerak.
Risiko terjadinya aquaplaning dikatakan relatif lebih tinggi pada jenis mobil besar dan high-clearance seperti MPV atau SUV dibandingkan sedan atau van.
Selain itu, ban dengan tapak yang kurang ideal juga meningkatkan risiko terjadinya hydroplaning. Sebab, kemampuan ban dalam memecah dan mengalirkan genangan air di permukaan jalan melemah.