Bukan Sekedar Ajang Penghormatan Chairil Anwar, Padepokan Rendezvous Besut Acara dengan Misi Rahasia
Padepokan Rendezvous menggelar perayaan ulang tahun ke-102 Chairil Anwar, penyair legendaris Angkatan ’45.--Ist for koranpalpres.com
BACA JUGA:Dapat Cuan Rp55! Yuk Segera Klaim Saldo DANA, Senangnya Dapat Dana Tambahan...
Saat perang kemerdekaan, dia giat menulis sajak menyemangati para pejuang dengan pemilihan kata-kata yang lantang dan penuh semangat revolusi.
Bersama para pemuda yang berkumpul di Kawasan Menteng 31, ia beberapa kali pulang-pergi ke daerah Karawang, Bekasi, sebagai salah satu wilayah pertempuran pada awal kemerdekaan.
Pengalaman tersebut kemudian menginspirasi puisi “Krawang-Bekasi” (1948).
Beberapa kutipan larik sajaknya: “Menjaga Bung Karno, menjaga Bung Hatta, menjaga Bung Sjahrir”.
BACA JUGA:Game Penghasil Uang Langsung ke Dana, Hasilkan Untung Nyata ke Saldo Dompet Elektronik Dana Hari Ini
BACA JUGA:Instaperfect Real Skin Make Up Class Kolaborasi dengan Daniamakeup dan The Prasetya Hijab
Sajak-sajak yang diciptakan tak lepas dari dinamika sosial politik dan budaya pada zamannya.
Sebut saja salah satu puisinya “Diponegoro” (1943), menggambarkan spirit perjuangan. Meskipun meninggal di usia muda saat berusia 27 tahun, Chairil terbilang produktif.
Menurut HB Jassin sepanjang tahun 1942-1949 ia sudah menciptakan 70 sajak asli, 10 sajak terjemahan, 6 prosa asli, dan 4 prosa terjemahan.
Ditambah kumpulan surat-surat untuk HB Jassin sebanyak 6 surat yang dibuat antara tahun 1943-1944.
BACA JUGA:Hadiri Expo KTNA Tingkat Nasional Tahun 2024, Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar Sampaikan Ini
BACA JUGA:Timnas Indonesia U-19 Diprediksi Juara Piala AFF U-19 2024, Ini Alasannya
Beberapa karya-kaya sudah dipublikasikan, antara lain Kumpulan Sajaknya: Deru Campur Debu (1949).
Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang Putus (1949).