MenKopUKM Koloborasi dengan BPKP, Wujudkan Pertumbuhan UMKM Menuju Indonesia Emas 2045

MenKopUKM Teten Masduki mengajak BPKP untuk berkolaborasi dalam mewujudkan pertumbuhan UMKM menuju Indonesia Emas 2045--kemenkopukm

Beberapa fondasi yang disiapkan adalah peningkatan rasio kewirausahaan nasional secara terencana melalui EntrepeneurHub. Melalui program EntrepreneurHub ini, KemenKopUKM membidik anak muda yang melek teknologi untuk menjadi entrepreneur.

“Kami membina sekitar 500 entrepreneur baru. Kami inkubasi dan hubungkan ke pembiayaan. Karena ini masih early stage. Kami juga bekerja sama dengan kampus," jelasanya.

Menteri Teten menambahkan, pengalaman negara lain seperti Jepang, Korea, dan Belanda termasuk Australia itu ekosistem entrepreur dicetak dengan produk ekonomi baru menghubungkan antara riset inkubator di kampus dengan program entrepreneur-nya.

BACA JUGA: Peringkat 11 Pengumpan Terbaik dalam Sejarah Sepak Bola

BACA JUGA:Jadi Kebanggaan Warga! Kopi Durian Oleh-Oleh Khas Kota Lubuklinggau Incaran Para Wisatawan, Rasanya Asli Juara

Selanjutnya, penguatan skala usaha mikro melalui korporatisasi berbasis koperasi.

Menteri Teten mengambil contoh, saat ini petani sawit mandiri yang diperkirakan memiliki 6,4 juta hekatre (ha) yang tadinya hanya menjual tandan buah segar (TBS) ke industri diperbolehkan membuat pabrik minyak makan merah.

“Lalu juga Solusi Nelayan untuk penyaluran BBM. Kami juga melakukan korporatisasi untuk petani kecil. Jadi dikonsolidasikan petani untuk menjadi pemasok industri,” ujar Menteri Teten.

Pihaknya juga melakukan penguatan inovasi dan teknologi melalui Rumah Produksi Bersama (RPB) yang dikelola oleh koperasi.

BACA JUGA:Operasi Sikat Musi II! Tim Rimau Batu Polsek Tanjung Batu Tangkap Pelaku Pencurian Ini

BACA JUGA:Dalam 1 Bulan, Pemkab Ogan Ilir Raih 2 Penghargaan Nasional, Ini yang di Raih

Beberapa pilot project yang sudah dilakukan di antaranya adalah RPB Bambu di Labuan Bajo, RPB Cabai di Sumatra Utara, RPB Cokelat di Bali, dan RPB Kulit di Garut.

“Kami juga sedang meningkatkan kualitas dan daya saing produk usaha mikro melalui Rumah Kemasan, serta inovasi pembiayaan melalui KUR Kluster, Credit Scoring, pembiayaan sektor rill melalui LPDB Koperasi,” tambahnya.

Terakhir, pihaknya berharap BPKP dapat ikut menyukseskan langkah keberlanjutan Program Piloting 2019-2024 menuju 2045.

"Diharapkan juga ikut melakukan integrasi inisiatif RPB sebagai cikal bakal industri skala menengah dengan sektor hulu di Kementerian/Lembaga lain (ketersediaan bahan baku)," pungkasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan