Pertama Kali, Polda Sumsel Gelar Upacara Bersejarah Baru, Apa Itu?
Untuk pertama kalinya, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), khusunya Polda Sumsel merayakan hari bersejarah baru yaitu Hari Juang Polri.--Bidhumas Polda Sumsel
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Untuk pertama kalinya, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), khusunya Polda Sumsel merayakan hari bersejarah baru yaitu Hari Juang Polri.
Seperti yang dilakukan Polda sumsel yang menggelar Upacara Hari Juang Polri ke-79 Tahun 2024 di lapangan Mapolda Sumsel, Rabu 21 Agustus 2024.
Upacara Hari Juang Polri ke-79 Tahun 2024 ini dipimpin langsung oleh Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo, SIK secara langsung.
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Sunarto melalui Kasubbid PID, AKBP Suparlan, SH, M Si mengatakan untuk pertama kalinya, peringatan Hari Juang Polri diperingati pada tanggal 21 Agustus 2024.
BACA JUGA: Menetapkan 21 Agustus 2024 Sebagai Hari Juang Polri, Ini Penjelasan Karopenmas Divisi Humas Polri
AKBP Suparlan mengatakan, tahun 2024 adalah peringatan pertama Hari Juang Polri. Penetapan Hari Juang Polri 21 Agustus sesuai Sesuai Skep dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Yang mengesahkan sesuai Keputusan Kapolri Nomor 95/I/2024 tentang Hari Juang Polri tanggal 22 Januari 2024 dan Keputusan Kapolri Nomor: KEP/1325/VII/2024 tanggal 12 Agustus 204 tentang Tata Upacara Hari Juang Polri.
Kasubbid PID AKBP Suparlan mengatakan pemilihan tanggal 21 Agustus sebagai Hari Juang Polri bukan tanpa alasan. Pada tanggal 21 Agustus 1945.
Terjadi peristiwa Proklamasi Polisi Republik Indonesia yang dilakukan oleh Polisi Istimewa (sebelumnya Bernama Tokubetsu Keisatsutai) di bawah pimpinan Inspektur Polisi Kelas I Moehammad Jasin.
BACA JUGA:Seleksi Sespimmen Polri Dikreg Ke-65, Polda Sumsel Berikan Ujian Menguras Tenaga
BACA JUGA:Waduh! Ada Pelatihan Identifikasi Korban Meninggal Dunia di Mapolda Sumsel, Ini Kegunaannya
Setelah proklamasi kemerdekaan yang dikumandangkan pada 17 Agustus 1945, Menteri Negeri Otto Iskandar Dinata menetapkan status polisi segera dimasukkan ke dalam kekuasaan Pemerintah Indonesia.
Menyikapi hal tersebut, M Jasin sebagai Komandan Polisi Istimewa Surabaya mengadakan rapat bersama anggota lainnya membahas kedudukan polisi pasca proklamasi.