Ratusan Massa Terobos Benteng Pertahanan Petugas Kepolisian dalam Simulasi Pengamanan Pilkada OKU Timur
Ratusan massa bentrok dalam simulasi pengamanan ini berkaitan dengan pelaksanaan Pilkada 2024-Foto:Arman Jaya-
Tidak menutup kemungkinan akan terjadi gejolak yang meningkat. Sehingga situasi politik menjadi tidak aman,” ujarnya.
Perbedaan pendapat dan perbedaan pilihan masyarakat kata Kapolres, bisa menjadi pemicu terjadinya kerusuhan.
BACA JUGA:Drama Pengamanan Pilkada 2024, Kapolres Lahat Pimpin Simulasi Hadang Massa Brutal
BACA JUGA:Pengamanan Pilkada Serentak, Danrem Gapo Kunjungi Kabupaten Muara Enim, Ternyata Ini Tujuannya
Karena perbedaan itu, menimbulkan rasa tidak puas. Baik pada penyelenggara pemilu maupun kepada lawan politik.
“Latihan Sispamkota ini perlu, sehingga kita siap menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi,” ungkapnya.
Potensi kerawanan sambung Kapolres, dapat terjadi dì setiap tahapan Pilkada. Entah itu berupa pelanggaran maupun tindak pidana Pemilu.
“Ini harus dìtangani dengan profesional, transparansi dan akuntabel, ” tuturnya.
BACA JUGA:Pj Gubernur Agus Fatoni Resmi Tandatangani NPHD Pengamanan Pilkada 2024 kepada TNI dan Polri
BACA JUGA:Pangdam II/Swj Tanda Tangani NPHD Pengamanan Pilkada Serentak 2024 di Wilayah Sumsel
Untuk menjaga stabilitas Pilkada serentak, Polres OKU Timur mensiagakan 362 personel. Mereka dì sebar dì 20 kecamatan dì OKU Timur.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolres juga mengajak Pemkab OKU Timur, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan semua elemen masyarakat untuk sama-sama mewujudkan Pilkada damai.
“Mari sama-sama kita jaga situasi Kamtibmas agar tetap aman, kondusif dan terkendali dalam menghadapi Pilkada 2024,” pungkasnya.