Komitmen Bebas Sangkar, Fore Coffee Terima Aspirasi Aktivis Perlindungan Hewan dan Konsumen
Sebelas 11 aktivis AFJ menggelar aksi di depan gerai Fore Coffee Kaliurang, Yogyakarta, Jumat, 30 Agustus 2024. Sementara 7 aktivis dari Act For Farmed Animals (AFFA) menggelar aksi serupa di kantor pusat Fore Coffee di Jakarta sehari sebelumnya, Kamis, 2--AFJ FA for koranpalpres.com
BACA JUGA:Meriahkan Kriya Nusa 2024, Pesona Kain Lawon Lawas Sutera Palembang Wujud Akulturasi 3 Negara
Dengan desakan yang sama, aktivis di Jakarta membawa poster tuntutan, memakai topeng ayam dan membagikan selebaran di depan kantor pusat Fore Coffee di Jakarta.
Mereka mendesak Fore Coffee segera membuat komitmen bebas sangkar dengan membawa segelas kopi raksasa setinggi pria dewasa, bertuliskan #CagefreeFOREveryone, sebagai simbol tuntutan mereka.
Perwakilan AFFA juga sempat menyampaikan desakan tersebut kepada perwakilan tim Human Capital dan Legal dari Fore Coffee di tengah aksi.
Manajer Kampanye AFFA, Elfha Shavira membawakan sebuah data yang menunjukkan bahwa ada sekitar 8,3 miliar ayam petelur di seluruh dunia.
BACA JUGA:Selain Pempek, ini 9 Makanan Khas Palembang yang Menggiurkan!
BACA JUGA:Cara Pinjam KUR BRI Agar Cepat ACC, Langsung Cair Dalam 1 Hari!
“Jumlah ini hampir sama dengan populasi manusia,” ulas Elfha.
Sebagian besar ayam ini hidup dalam kandang yang memberi ruang kurang dari selembar kertas A4.
Kondisi ini singgung Elfha, tentunya tidak memungkinkan bagi ayam-ayam tersebut melakukan perilaku alaminya.
Kemudian berdasar hasi sebuah riset, keterbatasan ruang dan perilaku ini meningkatkan risiko dan kejadian penyakit metabolik seperti sindrom perdarahan hati berlemak.
BACA JUGA:4 Rekomendasi Laptop 3 Jutaan Terbaik Awet dan Anti Lemot Tahun 2024!
BACA JUGA:Tarif Termurah! Begini Cara Aktivasi iMessage dan FaceTime di XL Axiata
Mobilitas terbatas juga mempengaruhi kualitas dan perkembangan tulang ayam petelur, menyebabkan kelemahan tulang secara keseluruhan dan osteoporosis.
Ayam dengan tulang lemah mengalami tingkat cedera dan patah tulang yang lebih tinggi saat depopulasi dan penanganan.