https://palpres.bacakoran.co/

Brasil dan Beberapa Negara Ini Memblokir Total atau Membatasi Platform X

Platform X kini dilarang di beberapa negara, di antaranya yang terbaru adalah Brasil.-x-

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Setelah sekelompok kecil negara memblokir X yang sebelumnnya dikenal sebagai twitter, kini Brasil bergabung dengan kelompok tersebut. Brasil mengambil tindakan pelarangan X,  seperti beberapa negara telah membatasi sementara akses ke X.

Brasil selama ini merupakan salah satu pasar terbesar untuk X. Puluhan juta pengguna di Brasil mulai melakukan pemblokiran pada Sabtu (31/8/2024) kemarin.

Penutupan platform media sosial milik Elon Musk tersebut membuat sebagian besar penggunanya di Brasil tidak dapat membuka akses baik di web maupun melalui aplikasi seluler. 

Terjadinya pemblokiran tersebut meupakan perseteruan selama berbulan-bulan antara pemilik X Elon Musk dengan Hakim Agung Alexandre de Moraes. Tentang kebebasan berbicara, akun-akun sayap kanan, dan misinformasi.

BACA JUGA:Ole Romeny dan Erick Thohir Saling Follow di Medsos, Sinyal Segera Gabung Timnas Indonesia?

Di samping Brasil ada negara lain yang telah melakukan pemblokiran permanen dan pembatasan sementara akses ke X. Ini seiring sebab seringnya media sosial ini digunakan oleh para pembangkang politik untuk berkomunikasi.

Beberapa negara termasuk Mesir pada tahun 2011 selama pemberontakan Musim Semi Arab, Turki pada tahun 2014 dan 2023, dan Uzbekistan menjelang pemilihan presiden negara tersebut pada tahun 2021.

Ini beberapa negara yang meblokir atau membatasi X:

China

BACA JUGA:Petani di OKU Timur Curhat di Medsos, Keluhkan Harga Jagung Merosot Tajam, Ini yang Jadi Penyebabnya

Beijing sudah melarang Twitter sejak Juni 2009, sebelum platform ini menjadi platform terkemuka. Pemblokiran itu dilakukan dua hari sebelum peringatan 20 tahun penumpasan demonstrasi pro-demokrasi dalam peristiwa Tiananmen di ibu kota. Kemudian, banyak warga China beralih ke alternatif lokal seperti Weibo dan WeChat.

Iran

Twitter juga diblokir oleh Teheran pada tahun 2009.  Ketika itu gelombang demonstrasi meletus menyusul sengketa pemilihan presidenpada bulan Juni.

Jaringan tersebut telah digunakan untuk menyampaikan informasi kepada dunia luar.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan