Sopir Truk Angkutan Batubara Diduga jadi Korban Palak di Jalinsum Baturaja dan Alami Luka Parah

Reporter: Arman |

Editor: Dian Cahyani Fitri |

Selasa , 03 Sep 2024 - 17:49

Seorang sopir truk tronton angkutan batubara diduga menjadi korban pemalakan atau pungutan liar (pungli) di jalur lintas Sumatera Baturaja-Foto:Arman Jaya-

Sopir menjawab, “Katek lagi duit ado Rp 5 ribu na cuma,” jawabnya.

Sang sopir menambahkan kalau yang diberikan itu Rp 10.000, dalam bentuk pecahan ribuan. Sopir tersebut terdengar mengeluh sambil berujar, “Minta minta nak makso”

sopir truk angkutan batubara diduga jadi korban palak di jalinsum baturaja dan alami luka parah                             baturaja, koranpalpres.com - seorang sopir truk tronton angkutan batubara diduga menjadi korban pemalakan atau pungutan liar (pungli) di jalur lintas sumatera baturaja. 
korban berinisial am ini merupakan sopir truk tronton warga asal palembang.
korban mengalami luka parah di bagian kepala, seperti bagian muka dan mata terkena pecahan beling diduga akibat serpihan kaca yang pecah setelah terkena lemparan batu dari para pelaku pungli.
kejadian pelemparan batu ini diduga terjadi pada sabtu dinihari, 31 agustus 2024.
baca juga:polrestabes palembang wilayah polda sumsel lakukan pencarian pelaku pemalakan wisatawan di jembatan musi
baca juga:viral aksi pemalakan di pintu tol keramasan, polisi ungkap hal ini
aksi brutal kawanan pelaku pungli disebut terjadi di daerah pengaringan, kecamatan semidang aji, tak jauh dari spbu pengaringan. 
ini diupload seorang sopir di kota baturaja berinisial sur.
“dem jadilah gara batu biso melayang nyawo mamang ini, astagfirullah,” ujarnya.
sumber awak media  membenarkan kalau pada sabtu dinihari terjadi aksi pelemparan batu yang diduga dilakukan oknum pelaku pungli.
baca juga:pemalakan di jembatan ampera palembang ratu dewa geram, minta tersangka langsung dicari
baca juga:dugaan pungli di rutan kelas i palembang bikin gerah netizen, karutan david rosehan beri klarifikasi
kejadian saat konvoi mobil batubara yang bergerak dari arah muara enim menuju arah baturaja.
tiba di lokasi, konvoi tersebut dicegat para pelaku pungli di pinggir jalan. 
diduga am yang menyetir kendaraan tidak mau menyetor alias ngemel uang kepada para pelaku pungli yang ada di pinggir jalan.
para pelaku yang kesal lantas melempar mobil korban yang berwarna merah, hingga kaca mobil bagian depan pecah berantakan.
baca juga:polisi bongkar aksi premanisme dan pos diduga tempat kegiatan pungli di oku
baca juga:catat! pemkab ogan ilir komitmen bebas pungli dan siap sapu bersih pungli
mobil tronton am yang dilempar batu berhenti mendadak karena bagian matanya terkena serpihan kaca depan, karena mobil berhenti mendadak.
mobil tronton berwarna hijau di bagian belakang menabrak bagian bak belakang mobil tronton warna merah.
beruntung meski mobil ringsek, sopir tronton warna hijau hanya mengalami luka lecet. 
“yang luka parah ini sopir mobil tronton warna merah karena terkena pecahan kaca,” ujarnya. 
baca juga:merasakan pengendara! 7 remaja diduga pungli diamankan unit patroli samapta polres ogan ilir 
baca juga:wah! ada kunker sekretaris satgas saber pungli pusat di polda sumsel, ini tujuannya  
kapolres oku, akbp imam zamroni melalui kasi humas iptu ibnu holdon, saat dikonfirmasi belum menyampaikan keterangan soal kejadian tersebut. 
kapolres oku akbp imam zamroni sendiri saat dihubungi awal media belum merespon soal aksi pungli yang makin meresahkan.
sebelumnya juga viral aksi pungli yang direkam kamera ponsel di jalinsum wilayah kecamatan semidang aji. 
pungli diduga dilakukan sejumlah warga, saat diberi uang rp 10.000 pelaku pungli minta tambah.
baca juga:5 kantor pertanahan di sumsel masuk zona kuning, potensi pungli dan ketidakpatutan pelayanan masih terjadi
baca juga:tinjau mal pelayanan publik, ratu dewa sebut tak ada toleransi untuk praktik pungli  
sopir menjawab, “katek lagi duit ado rp 5 ribu na cuma,” jawabnya. 
sang sopir menambahkan kalau yang diberikan itu rp 10.000, dalam bentuk pecahan ribuan. sopir tersebut terdengar mengeluh sambil berujar, “minta minta nak makso”