Benarkah Penderita Diabetes Wajib Kurangi Makan Nasi? Ini Kata Studi

Reporter: Citra Utama |

Editor: Citra Utama |

Minggu , 08 Sep 2024 - 21:06

Benarkah penderita diabetes wajib kurangi makan nasi? Ini kata studi. -klikdokter.com-

benarkah penderita diabetes wajib kurangi makan nasi? ini kata studi                            koranpalpres.com – bagi orang indonesia, nasi merupakan makanan pokok yang sulit dipisahkan dari menu makanan setiap hari. 
tetapi benarkah penderita diabetes wajib kurangi makan nasi? 
diabetes termasuk salah satu penyakit yang semakin umum mengingat pola makan dan gaya hidup yang semakin modern memicu terjadinya peningkatan konsumsi nasi.
oleh karena itu, salah satu tantangan terbesar penderita diabetes yakni menjaga kadar gula darah agar tetap stabil.
baca juga:9 jenis gula yang aman buat penderita diabetes, hati-hati pilih gula! 
baca juga:nasi putih vs minuman manis, mana lebih berisiko picu diabetes?
menurut penelitian dari harvard school of public health (hsph), makan nasi putih secara teratur dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. 
para peneliti menemukan, orang yang makan nasi 3-4 porsi sehari memiliki risiko sebesar 1,5 kali lebih mungkin terkena diabetes, dibandingkan orang yang makan nasi dalam jumlah kecil.
setiap tambahan satu porsi besar nasi putih per hari meningkatkan risiko sebesar 10 persen. 
pola makan yang bergizi dan seimbang sangat penting bagi penderita diabetes.
baca juga:5 cara ampuh cegah diabetes, lakukan setiap pagi
baca juga:waspada! inilah 10 makanan pemicu diabetes pada anak-anak, ada jajanan pasar
makanan yang mengandung karbohidrat seperti nasi, masih bisa dikonsumsi tetapi perlu dikurangi porsinya agar kadar gula darah tetap stabil.
pada dasarnya, mengonsumsi nasi saat makan dapat membuat rasa kenyang menjadi lebih lama. 
namun, sangat berisiko jika dikonsumsi dalam porsi yang besar.
nasi putih memiliki indeks glikemik yang tinggi, artinya dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah secara cepat. 
baca juga:waspada, anak-anak juga bisa kena diabetes, kenali ciri-cirinya sejak dini, jangan abai! 
baca juga:anak muda bisa kena diabetes, apakah ciri-ciri ini ada padamu?
lonjakan ini membuat tubuh memproduksi lebih banyak insulin, yang seiring waktu dapat menyebabkan resistensi insulin, kondisi yang memicu diabetes tipe 2.
bagi penderita diabetes, mengurangi nasi dari menu makanan setiap hari begitu penting. 
namun, perlu juga diperhatikan jenis nasi apa yang akan dikonsumsi sehingga dapat diketahui jumlah glikemik (gl) yang dikonsumsi.
menurut harvard health publications, indeks glikemik (gl) dari berbagai jenis beras, yaitu beras putih memiliki gl 43 (rendah), beras merah gl 16 (rendah), dan beras putih yang direbus gl 14 (rendah).
baca juga:penderita diabetes wajib tahu, 5 sayuran ini aman dan baik untuk dikonsumsi!
metode memasak juga memengaruhi gl. 
nasi yang sudah dimasak, didinginkan, dan digunakan lagi (seperti dalam nasi goreng atau sisa makanan) memiliki kadar pati resisten yang lebih tinggi daripada nasi yang baru dimasak.
hal ini mungkin disebabkan oleh perubahan struktur molekul pati yang mengurangi daya cerna dan gl-nya. 
berikut beberapa alternatif karbohidrat yang lebih baik.
 
1. nasi merah
kaya serat dan memiliki gl lebih rendah daripada nasi putih. 
hal ini membantu memperlambat penyerapan gula dalam darah, ideal untuk penderita diabetes karena mengurangi lonjakan gula darah setelah makan.
 
2. oat
oat mengandung serat larut betaglukan yang memperlambat pencernaan karbohidrat dan penyerapan gula. 
konsumsi oat membantu menjaga kadar gula darah stabil dan bermanfaat untuk kesehatan jantung.
 
3. ubi jalar
sumber karbohidrat kompleks yang kaya serat, vitamin a, dan antioksidan. 
dengan gl lebih rendah, ubi jalar melepaskan gula secara perlahan, menjaga kadar gula darah tetap stabil.
 
4. barley (jelai)
biji-bijian kaya serat dengan gl rendah yang membantu memperlambat pencernaan karbohidrat dan mencegah lonjakan gula darah. 
juga bermanfaat untuk kesehatan pencernaan dan menurunkan kolesterol.
 
5. quinoa
sumber karbohidrat yang kaya serat dan protein, serta memiliki gl rendah. 
hal itu membantu memperlambat pencernaan dan penyerapan gula, mencegah lonjakan gula darah yang berbahaya bagi penderita diabetes.