Tari Kebagh: Melodi Abadi dari Warisan Budaya Besemah yang Menakjubkan, Kisah Magis Puyang Serunting Sakti

Reporter: Sri Devi |

Editor: Sri Devi |

Minggu , 15 Sep 2024 - 11:20

Tari Kebagh, yang diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi, memiliki sejarah yang mendalam dan berakar pada legenda Puyang Serunting Sakti--Giwang Sumsel

Dengan iringan alat musik tradisional seperti kenong dan rehab, tarian ini dilakukan di halaman terbuka pada malam hari.

Para penari, biasanya perempuan, membawakan gerakan yang terinspirasi oleh burung Dinang, simbol keindahan dan kehidupan berkelompok.

Meskipun pada masa pendudukan Jepang tarian ini sempat terdesak dan hampir menghilang, semangat untuk melestarikannya tidak pernah padam.

Tari Kebagh diciptakan oleh para penduduk pada desa Basemah yang waktu itu ingin menunjukkan suatu hiburan dalam rangka menyambut tamu agung/tamu kehormatan pada acara resepsi pernikahan yang terdapat didesanya.

Tarian ini diiringi dengan kenong dan rehab dan biasanya digelar di halaman terbuka.

Tarian ini ditarikan secara beramai-ramai secara berpasang-pasangan dihalaman pada malam hari. Gerakan tari kebagh diilhami dari gerak burung Dinang.

Burung ini memiliki kebiasaan hidup berkelompok dan memiliki gerakan serta warna yang indah.

Masyarakat Basemah tetap berkomitmen untuk menjaga dan meneruskan Tari Kebagh sebagai warisan budaya yang berharga.

Saat ini, Tari Kebagh tidak hanya menjadi hiburan dalam acara-acara resmi, tetapi juga sebagai cerminan kekayaan budaya yang mendalam dan kekuatan tradisi yang tak tergoyahkan.

Ini adalah salah satu cara masyarakat Pagar Alam untuk menghormati dan mengenang sejarah mereka, serta membagikannya kepada generasi mendatang.

Demikianlah informasi mengenai sejarah Tari Kebagh yang dilansir koranpalpres.com dari https://balitbangnovdasumsel.com.

tari kebagh: melodi abadi dari warisan budaya besemah yang menakjubkan, kisah magis puyang serunting sakti                            koranpalpres.com - tari kebagh, salah satu tarian adat tertua yang berasal dari daerah besemah, kembali mencuri perhatian dengan keindahannya yang magis dan kisah legendaris di baliknya. 
tari kebagh yang telah menjadi simbol kekayaan budaya dan sejarah masyarakat besemah, dikenal tidak hanya karena keanggunannya tetapi juga karena kisah mistis yang melatarbelakanginya.
tari kebagh, yang diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi, memiliki sejarah yang mendalam dan berakar pada legenda puyang serunting sakti. 
dikisahkan bahwa pada suatu perayaan megah di masa lalu, puyang serunting sakti dan istrinya, yang konon merupakan seorang bidadari, hadir untuk merayakan acara perkawinan. 
baca juga:mengenal tari gending sriwijaya, tarian tradisional kota palembang untuk penyambutan tamu!
baca juga:7 destinasi wisata alam memukau di musi rawas, konon ada yang bisa sembuhkan penyakit, tertarik ke sini?
kisah ini menjadi pusat dari tari kebagh, di mana selendang milik sang bidadari memainkan peran penting dalam legenda ini.
menurut cerita lisan yang telah diwariskan, selendang tersebut sebelumnya dirampas oleh puyang serunting sakti dan disimpan dalam ruas bambu yang dikenal sebagai tepang. 
ketika banyak orang meminta agar selendang tersebut dikembalikan agar sang bidadari bisa menari, puyang serunting sakti akhirnya mengizinkan istrinya menari dengan selendang tersebut. 
dalam pertunjukan malam itu, keindahan dan kemahiran menari sang bidadari begitu memukau sehingga ia tak hanya menari di atas tanah, tetapi melayang-layang menuju kayangan, tempat asalnya.
baca juga:menjelajahi keindahan 5 tarian tradisional sumatera selatan!
baca juga:5 ritual persembahan tari tradisional di indonesia, warisan budaya hingga kini masih terjaga
kisah ini memberi warna magis pada tari kebagh, menjadikannya lebih dari sekadar gerakan tari, tetapi juga sebuah legenda yang hidup dalam setiap gerakan dan irama.
tari kebagh, yang dahulu dikenal sebagai tarian sakral, kini dipertunjukkan pada acara-acara resmi dan perayaan seperti penyambutan tamu agung dan resepsi pernikahan. 
dengan iringan alat musik tradisional seperti kenong dan rehab, tarian ini dilakukan di halaman terbuka pada malam hari. 
para penari, biasanya perempuan, membawakan gerakan yang terinspirasi oleh burung dinang, simbol keindahan dan kehidupan berkelompok.
baca juga:3 tarian tradisional khas sumatera selatan yang unik, apa saja?
baca juga:8 jurusan teknik dengan prospek kerja ga kaleng-kaleng, gajinya tembus rp59 juta perbulan, tertarik?
meskipun pada masa pendudukan jepang tarian ini sempat terdesak dan hampir menghilang, semangat untuk melestarikannya tidak pernah padam. 
tari kebagh diciptakan oleh para penduduk pada desa basemah yang waktu itu ingin menunjukkan suatu hiburan dalam rangka menyambut tamu agung/tamu kehormatan pada acara resepsi pernikahan yang terdapat didesanya. 
tarian ini diiringi dengan kenong dan rehab dan biasanya digelar di halaman terbuka.
tarian ini ditarikan secara beramai-ramai secara berpasang-pasangan dihalaman pada malam hari. gerakan tari kebagh diilhami dari gerak burung dinang. 
baca juga:umkm desa sukaraja baru dibekali ilmu pemasaran digital, tim fisip unsri ajarkan cara menjual produk online
baca juga:sumatera selatan berduka! seniman legendaris anna kumari tutup usia, ini profil lengkapnya
burung ini memiliki kebiasaan hidup berkelompok dan memiliki gerakan serta warna yang indah. 
masyarakat basemah tetap berkomitmen untuk menjaga dan meneruskan tari kebagh sebagai warisan budaya yang berharga.
saat ini, tari kebagh tidak hanya menjadi hiburan dalam acara-acara resmi, tetapi juga sebagai cerminan kekayaan budaya yang mendalam dan kekuatan tradisi yang tak tergoyahkan. 
ini adalah salah satu cara masyarakat pagar alam untuk menghormati dan mengenang sejarah mereka, serta membagikannya kepada generasi mendatang.
demikianlah informasi mengenai sejarah tari kebagh yang dilansir koranpalpres.com dari https://balitbangnovdasumsel.com.
semoga informasi ini bermanfaat.