Sumber Inspirasi! Kepiawaian Penyuluh Agama Asal Sulawesi Barat Atasi Konflik Perebutan Jenazah Mualaf
Penyuluh Agama asal Sulawesi Barat Andi Ariani menceritakan pengalamannya mengatasi konflik perebutan jenazah mualaf di tengah masyarakat Mamasa.--kemenag.go.id
SULBAR, KORANPALPRES.COM – Hampir terjadi setiap tahun konflik sosial berdimensi agama yang dipicu oleh perebutan jenazah mualaf di tengah masyarakat Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar).
Di balik konflik perebutan jenazah mualaf ini ada kisah kegigihan dan tangan dingin seorang Penyuluh Agama Islam KUA Sesenapadang, Mamasa, Sulbar, Andi Ariani Hidayat.
Mengutip kemenag.go.id, Andi Ariani membagikan pengalamannya menangani konflik perebutan jenazah mualaf yang kerap terjadi antara keluarga Muslim dan Kristen.
Baik keluarga Muslim maupun Kristen, sama-sama ngotot ingin melaksanakan pengurusan jenazah menurut keyakinan masing-masing.
BACA JUGA:Menag Resmi Terbitkan Edaran untuk Penghulu dan Penyuluh Agama, Ini Isinya!
BACA JUGA:Kemenag dan Yayasan Bina Sahabat Gelar FGD Moderasi Beragama, Ini Isinya!
Menurut Andi, salah satu kasus yang kerapkali terjadi di wilayah Mamasa adalah perebutan jenazah mualaf.
Di mana hal prinsip dan sensitif ini yang memicu konflik antara keluarga Muslim dan Kristen.
Bahkan kata Andi, konflik seperti ini hampir terjadi setiap tahun.
Nah, kepiawaian dosen di IAI Darud Dakwah wal Irsyad ini dalam menangani konflik tersebut tidak dikerjakannya seorang diri.
BACA JUGA:Lowongan CPNS Kemenag 2024, Kuota Sumsel 339 Orang, Ini Rincian Formasi dan Tahapan Seleksinya!
BACA JUGA:Kemenag Buka Lowongan CPNS 2024, Pendaftaran Dibuka Hingga 14 September, Siapkan Dokumen Ini
Dia berkoordinasi dengan beberapa ormas mulai dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), hingga tokoh masyarakat setempat.
Alhasil, konflik perebutan jenazah mualaf ini dapat diselesaikan secara efektif.