Dandim 0418/Palembang Hadiri Launching 11 Tim Tanggap CSIRT Kabupaten dan Kota 7 Perguruan Tinggi
Mewakili Danrem 044/Gapo, Dandim 0418/Palembang Kolonel Czi Arief Hidayat M Han menghadiri acara Launching 11 Tim Tanggap Computer Security Incident Responde Team Kabupaten/Kota 7 Perguruan Tinggi.--Pendam II/Swj
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Mewakili Danrem 044/Gapo, Dandim 0418/Palembang, Kolonel Czi Arief Hidayat M Han menghadiri acara Launching 11 Tim Tanggap Computer Security Incident Responde Team (CSIRT) Kabupaten/Kota 7 Perguruan Tinggi.
Yang di gelar di Griya Agung Jalan Demang Lebar Daun Kelurahan Demang Lebar Daun Kecamatan Ilir Barat l Kota Palembang, Jumat (24/11/2023).
Acara tersebut, turut dihadiri Kepala BSSN RI Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian, bahkan juga ada Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni.
Kemudian, Deputi Keamanan Siber Sandi Pemerintahan dan Pembangunan SDM, Direktur Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Pamen Sahli Bidang Hukum dan Humaniter Kodam II/Swj.
Selanjutnya, Korwil Kota Palembang Binda Sumsel, Kepala LLDIKTI Wilayah II, Ketua Komisi I DPRD Sumsel dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian mengatakan, Launching Computer Security Incident Responde Team (CSIRT).
Untuk di wilayah Sumsel merupakan yang pertama di Indonesia dan sebagai rule model serta akan menjadi modal BSSN RI untuk disampaikan kepada daerah yang lain.
"Dengan menyampaikan, bahwa pelayanan di Sumsel telah berbasis elektronik, sehingga saat ini semua pelayanan di daerah harus sudah berbasis elektronik/teknologi," ujarnya.
BACA JUGA:95 Persen Penduduk Mulak Ulu Lahat Pekebun Kopi, Sisanya Bercocok Tanam Budidaya Ini
Lanjutnya, sesuai dengan amanat Presiden RI, bahwa harus siaga menghadapi ancaman kejahatan siber termasuk kejahatan penyalahgunaan data.
Karena data adalah jenis kekayaan baru bangsa kita dan kini data lebih berharga dari minyak. Dalam bidang pertahanan keamanan, kita juga harus tanggap dan siap menghadapi "perang siber".
Tiga hal yang menjadi fokus untuk mendorong transformasi digital untuk mempercepat pemulihan global, yaitu, kesetaraan akses digital, literasi digital, dan lingkungan digital yang aman.
"Kebocoran data, kita menilai akibat kejahatan siber yang berpotensi menimbulkan kerugian hingga triliun dolar AS pada tahun 2024," jelasnya.