https://palpres.bacakoran.co/

Semakin Mandiri dan Percaya Diri, PLN Dorong Kesamaan Hak dan Kreativitas serta Pemberdayaan Kaum Difabel

PLN mendorong kesamaan ha dengan melaksanakan pelatihan kain batik cap kepada kaum difabel yang tergabung did alam UMK Shiha Ali--Ist

LAMPUNG, KORANPALPRES.COM – PLN terus mendorong kesamaan hak dan kreativitas serta pemberdayaan kaum difabel.

Salah satu yang dilakukan adalah melaksanakan pelatihan kain batik cap melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan bagi penyandang disabilitas UMK difabel berbasis Wastra (Warisan Kain Nusantara) kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung.

Tujuan kegiatan ini untuk menumbuhkan potensi baru serta mendukung pengembangan UMK di Indonesia.

Seperti diketahui PLN UIP Sumbagsel menggelar pelatihan Batik Cap yang diikuti oleh seluruh anggota UMK Batik Tulis Shiha Ali Penawartama di Desa Sidoharjo, Lampung, pada bulan Juli 2024 kemarin.

BACA JUGA:Komitmen Transisi Energi, PLN Raih Anugerah Ekonomi Hijau untuk Infrastruktur EBT Ramah Lingkungan

BACA JUGA:Gila! Ini 5 Jalan Tol Termahal di Indonesia, Termasuk Proyek Rp56 Triliun dan 2 Tol Trans Sumatera, Penasaran?

Ketua Kelompok UMK Batik Tulis Shiha Ali, Nasheeha, sangat mengapresiasi wujud kepedulian PLN dalam program pelatihan Batik Cap ini. Dirinya menjelaskan bahwa UMK ini beranggotakan sebanyak 45 orang dan 30 orang diantaranya adalah penyandang disabilitas.

Nasheeha menerangkan bahwa kelompok UMK Batik Tulis Shiha Ali merupakan salah satu UMK berbasis wastra (kain nusantara) yang berfokus pada pembuatan batik tulis khas Lampung.

“Sebagian besar pengrajin Batik Tulis Shiha Ali adalah penyandang disabilitas yang mandiri. Meski memiliki keterbatasan, Kain Batik yang dihasilkan oleh anggota kelompok UMK ini telah banyak diminati oleh pasar lokal,” terang Nasheeha.

Ia menuturkan, pelatihan ini sangat dirasakan manfaatnya oleh seluruh anggota Kelompok UMK Batik Shiha Ali. Dirinya sangat bersyukur kini motif Kain Batik Shiha Ali semakin variatif. Rata-rata hasil produksi per orang per harinya mampu menghasilkan 16 potong kain Batik.

BACA JUGA:8 Mall Paling Populer di Palembang, Ada Berusia 33 Tahun

BACA JUGA:Wah! Ada Srikandi Brimob Competition, Ternyata Dalam Rangka Ini

"Ini tentu jauh berbeda sebelum mendapat pelatihan dari PLN, rata-rata kuantitas jumlah hasil produksi per orang per harinya hanya mampu menghasilkan 1 (satu) potong kain saja. Persentase peningkatan produksi dirasakan 100%," tambahnya.

Sistem produksi yang kian efektif dan efisien serta kualitas yang semakin membaik, turut berdampak pada segmentasi pasar yang semakin luas.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan