JAKARTA, KORANPALPRES.COM -  Animo masyarakat untuk mengikuti PLN Electric Run 2024 pada 6 Oktober mendatang begitu tinggi.

Lebih dari 2.300 slot early bird untuk event lari yang akan digelar di Gading Serpong, Tangerang itu langsung terjual dalam satu jam sejak pendaftaran dibuka.

Sekretaris Perusahaan PLN Alois Wisnuhardana mengapresiasi tingginya antusiame masyarakat untuk mengikuti PLN Electric Run 2024.

Kendati demikian, saat ini masih tersedia slot tiket reguler yang akan dibuka pada 16 Agustus-14 September.

BACA JUGA:PLN Berikan Pelatihan kepada 150 Siswa SMK di Lampung, Dorong Pengembangan Keterampilan Kerja

BACA JUGA:Pastikan Keandalan Listrik PON XXI Aceh-Sumut 2024, Begini Persiapan PLN

"Masyarakat yang kehabisan atau belum sempat mendaftar, tenang, masih tersedia slot reguler yang akan kami buka lewat aplikasi PLN Mobile," kata Alois.

Alois mengatakan, PLN Electric Run 2024 akan dibagi menjadi tiga kategori jarak lomba yaitu 5K, 10K dan Half Marathon. Pada tahun ini PLN Electric Run menyediakan 6.000 slot pelari yang pendaftarannya dibuka dalam beberapa sesi yakni early bird dan reguler.

Untuk slot reguler akan tersedia di aplikasi PLN Mobile dengan pilihan Jarak tempuh 21K atau Half Marathon seharga Rp 400 ribu, jarak tempuh 10K seharga Rp 300 ribu, dan jarak tempuh 5K seharga Rp 200 ribu.

Peserta Electric Run akan mendapatkan benefit racepack yang berisi jersey lari, BIB number, vocher listrik, dan medali fisher bagi peserta yang berhasil menyelesaikan jarak lomba.

BACA JUGA:PLN Gelar Apel Siaga Pastikan Pasokan Listrik Andal Selama Kunjungan Paus Fransiskus dan ISF 2024

BACA JUGA:PLN Gelar Pelatihan Literasi Digital Bagi Siswa dan Guru SMK Kosgoro Penawartama

Sesuai tema 'Power Up Togertheness', event ini diharapkan dapat menggelorakan semangat spirit ramah lingkungan dan menekan emisi karbon sebesar 14.363 Kg Co2.

"Melalui event ini, kami mengajak kolaborasi masyarakat dan para runners berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon. Dengan berlari, masyarakat akan membantu untuk menurunkan emisi karbon yang dihasilkan dari kendaraan berbahan bakar minyak (BBM)," ujar Alois.