3 Kecamatan Di Muratara Langganan Banjir, Ini Nama Daerahnya

Masyarakat di tiga Kecamatan, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) akui ada daerah yang menjadi langganan banjir saat musim penghujan seperti saat ini-Foto:Hengki Pransis/-palpres

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Masyarakat di tiga Kecamatan, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) akui ada daerah yang menjadi langganan banjir saat musim penghujan seperti saat ini.

Kecamatan di maksud yakni Kecamatan Karang Dapo dan Rawas Ilir, dan Kecamatan Rupit.

Seperti yang dikatakan, Apry Pratama (24) warga Desa Karang Dapo, Kecamatan Karang Dapo mengatakan, disaat musim penghujan dan datang banjir ada beberapa titik di wilayah kecamatan Karang Dapo dan Rawas Ilir, dan Rupit yang terendam banjir.

Diantaranya, wilayah yang sering sekali menjadi langganan banjir adalah di Desa Mandi Angin, Kecamatan Rawas Ilir, BM1 dan BM2 dan Kelurahan Karang Dapo dan Kelurahan Muara Rupit, Kecamatan Rupit.

BACA JUGA:Hujan-Hujanan, Ratu Dewa Gercep Tinjau Langsung Genangan Air Potensi Banjir Dan Kerahkan Petugas

Namun dari beberapa daerah tersebut yang untuk wilayah Desa Mandi Angin adalah dapat melumpuhkan seluruh aktivitas bagi warga di Kecamatan Rawas Ilir untuk keluar daerah Kecamatan.

Alasan tersebut, karna banjir yang merendam badan jalan poros kecamatan dan tidak dapat dilalui.

"Setiap tahun pasti menjadi langganan banjir di Desa Mandiangin ketinggian air bahkan melebihi 1 meter di badan jalan poros desa hingga tidak bisa di lalui kendaraan roda 4 maupun roda 2," kata Apry Sabtu 25 November 2023.

Terpisah Dayat, salah satu pengguna jalan menuturkan, kondisi jalan poros Mandi Angin-Bingin Teluk sudah tidak asing lagi menjadi lokasi langganan banjir setiap tahunnya.

BACA JUGA:Karya Bhakti Kodim Lahat Fokus Pembersihan Sampah dan Lumpur, Antisipasi Banjir Saat Musim Hujan

"Kalau di wilayah sini, banjirnya ada enam titik disepanjang jalan poros lintas kecamatan. Yang paling dalam bisa sampai sepinggang orang dewasa," ceritanya.

Dia mengungkapkan, kondisi banjir itu menjadi momok menakutkan bagi warga khususnya yang melintasi jalan mandi angin.

"Setiap musim hujan pasti banjir, kalau bisa jalannya ditinggikan supaya tidak tenggelam terus. Kalau tidak ditinggikan tentunya kondisi jalan cepat rusak karena selalu terendam saat musim penghujan," ujarnya.

Dikatakannya, jika banjir sudah terlalu dalam akses penghubung utama itu sulit dilintasi masyarakat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan