Besok Penetapan Calon Kepala Daerah 2024, Pj Gubernur Sumsel Ajak Forkopimda Coffee Morning Pilkada Serentak
Menjelang jadwal penetapan Calon Kepala Daerah 2024, Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi (peci dan jas hitam) ajak forkopimda menggelar coffee morning pilkada serentak 2024.--Humas Pemprov Sumsel for koranpalpres.com
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Menjelang jadwal penetapan Calon Kepala Daerah 2024, pada Ahad, 22 September 2024, Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi menggelar coffee morning.
Kegiatan coffee morning dengan mengajak jajaran Forkopimda Sumsel berlangsung di Griya Agung Palembang, Sabtu pagi, 21 September 2024.
Dalam coffee morning itu membicarakan persiapan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak yang akan digelar 27 November 2024 nanti.
Jajaran Forkopimda yang hadir dalam coffee morning tersebut antara lain Ketua DPRD Provinsi Sumsel RA Anita Noeringhati dan Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Mohammad Naudi Nurdika.
Lalu ada Kabinda Sumsel Sudadi, Kapolda Sumsel diwakili Karo Ops Polda Sumsel Kombes Pol Anis Prasetio Santoso, Kajati Sumsel diwakili Aspidmil Kol CHK Askari.
Tampak hadir Ketua Pengadilan Tinggi Agama Palembang diwakili Panitera Pahri Hamidi, dan Ketua KPU Provinsi Sumsel, Andika Pranata Jaya.
Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi menuturkan, saat ini sudah akan dimulai tahapan pelaksanaan Pilkada Serentak, baik di Provinsi maupun di kabupaten/kota, ditandai dengan penetapan pasangan calon Kepala Daerah.
Karena itu menurut Elen, penting untuk melakukan update informasi bersama Forkopimda sehingga dapat mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Update ini terutama pada hal-hal yang dinilai masih perlu dilakukan penguatan atau penekanan dan lain sebagainya," tukas Elen.
Sementara itu Pangdam II/Swj Mayjen TNI Mohammad Naudi Nurdika mengapresiasi inisiasi coffe morning sekaligus rapat singkat.
Coffee morning dalam rangka berkoordinasi tentang langkah apa yang akan diambil ke depan menghadapi Pilkada Serentak.
Dalam kesempatan itu Naudi memberikan masukan terkait koordinasi yang dapat dilakukan secara rutin atau insidental ketika ada hal-hal perlu didiskusikan.
“Sebagai penyelenggara tentu semua bertanggung jawab atas penyelenggaraan Pilkada yang damai, demokratis sampai selesai Pilkada dan mendapat pemimpin yang betul-betul kredibel,” tuturnya.
Meski dari indeks kerawanan di Sumsel cukup kondusif, namun sambung Naudi, semua pihak tak boleh meremehkan bahkan harus tetap waspada.