Jelang Tandang ke Bahrain, Timnas Indonesia Waspadai Teror Sinar Laser
Jelang tandang ke Bahrain, Timnas Indonesia waspadai teror sinar laser suporter tuan rumah. -Instagram/@novarianto30-
Salah satu antisipasi paling ampuh adalah memperkuat mental para pemain.
“Itu kemarin jadi pembahasan saya dengan tim kepelatihan kaitannya dengan ulah para suporter Bahrain yang menyoroti mata pemain dengan laser. Itu perbuatan yang tidak sportif,” kata Sumardji di Jakarta, Minggu 22 September 2024.
BACA JUGA:Malu Ditahan Imbang Timnas Indonesia, Graham Arnold Mundur dari Kursi Pelatih Australia
“Maka, kita bicara, coach Shin Tae-yong bicara saja, supaya mereka juga tahu tidak boleh suporter seperti itu. Kalaupun itu ada, semestinya tidak boleh terjadi. Maka, kembali lagi, dari Bahrain sendiri kejadian kemarin jangan sampai terjadi,” lanjutnya.
Sumardji mengatakan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bahrain juga sudah rapat bersama Federasi Sepakbola Bahrain guna mengantisipasi teror ini berulang.
Namun, andai teror sinar laser tetap terjadi, Sumardji meminta para pemain untuk menguatkan mental.
“Tetapi, kalau kaitannya dengan mental pemain tentu itu sudah disampaikan dan pasti nanti akan ada briefing di awal kita ingatkan di awal ketika terjadi seperti ini jangan sampai panik dan sebagainya,” jelas Sumardji.
Timnas Indonesia sendiri punya cerita dan kenangan kurang bagus dengan laser.
Mereka pernah mengalami teror itu di Piala AFF 2010 alias 14 tahun silam.
Saat itu Timnas Indonesia sedang bagus-bagusnya dan sudah terbukti pernah mengalahkan Malaysia pada laga penyisihan Grup A Piala AFF 2010.
Tim besutan Alfred Riedl kala itu menang 5-1.
Namun, pada final leg pertama di Stadion Bukit Jalil, ada oknum suporter Malaysia yang dengan sengaja menembakkan laser warna merah ke muka kiper Timnas Indonesiax Markus Maulana Horison. Aksi itu berhasil mengganggu konsentrasi sang penjaga gawang.
Hasilnya, Timnas Indonesia kebobolan tiga gol dengan sangat cepat. Garuda pun saat itu harus memupus mimpi untuk meraih gelar Piala AFF untuk pertama kalinya.