Makam Sunan Kudus Cocok Lokasi Wisata Religi, Catat Jam Ziarahnya!
Sunan Kudus merupakan seorang Wali yang berdakwah di wilayah Kudus dan menyebarkan Islam di Pulau Jawa.--freepik.com
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM- Salah satu peran penting Wali Songo adalah Sunan Kudus, sehingga tidak heran jika banyak orang wisata religi ke makam Sunan Kudus. Pernahkah kamu wisata religi dengan mengunjungi makam Sunan Kudus?
Wali Songo berjumlah 9 orang imam dan masing-masing mempunyai peranan penting dalam penyebaran agama Islam di Indonesia termasuk Pulau Jawa.
Jadi sesuai dengan namanya, Sunan Kudus merupakan seorang wali yang berdakwah di wilayah Kudus. Perannya di Kudus dinilai sangat penting bagi Islam, sehingga tidak jarang peziarah berziarah ke makamnya.
Maka sebelum anda wisata religi ke makam Sunan Kudus, yuk kita simak dulu sejarahnya agar lebih mengenal orang penting ini.
BACA JUGA:3 Tempat Wisata Religi di Musi Rawas, Nomor 2 Peninggalan Soekarno
Sunan Kudus merupakan salah satu ulama yang bergabung dengan Wali Songo. Nama lahirnya Jaafar Shodiq yang merupakan putra dari Sayyid Utsman Haji dan Siti Syari'ah yang merupakan putri dari Sunan Ampel.
Sunan Kudus lahir di Demak dari keluarga bangsawan. Silsilahnya kembali ke Nabi Muhammad SAW melalui jalur Husain bin Ali RA. Sebelum meninggal, ayahnya adalah panglima Kerajaan Demak.
Sepeninggalnya, Ja'far Sadiq menggantikan ayahnya sebagai panglima dan memperluas wilayah kerajaan Demak.
Selain menjabat sebagai Panglima, ia juga diangkat menjadi Imam Besar Masjid Agung Demak dan menjadi hakim kerajaan.
Seperti yang dilansir orami dan berbagai sumber, Ja'far Sadiq pindah ke Tajug ketika perselisihan internal muncul di kerajaannya.
Selama di Tajug, ia tidak terjun ke dunia politik dan fokus menyebarkan Islam. Strategi periklanannya adalah seni dan budaya. Saat itu banyak orang yang menerima khotbahnya.
Seiring berjalannya waktu, kawasan Tajug berganti nama menjadi Kudus yang berasal dari Al-Quds, Kota Suci Yerusalem. Sejak itulah Ja'far Sadiq dikenal dengan sebutan Sunan Kudus.
Sunan Kudus mengembangkan dakwahnya melalui akulturasi budaya dan akhirnya diterima masyarakat.