https://palpres.bacakoran.co/

Taman Wisata Alam Punti Kayu Tak Terawat, Ini Kata Pj Walikota Palembang

Taman Wisata alam Punti Kayu Palembang tak terawat dan jadi perhatian Pemkot Palembang-Foto:Refrez-

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Pj Walikota Palembang, Dr Ucok A Damenta terus menindaklanjuti perkembangan sebagian besar destinasi wisata yang ada di kota Palembang.

Salah satunya yakni destinasi taman wisata Punti Kayu Palembang yang sangat memprihatinkan, Kamis 26 September 2024.

Dalam menindaklanjuti hal tersebut, Pj Walikota Palembang, Dr A Damenta sengaja memanggil dinas-dinas terkait guna melakukan rapat evaluasi lanjutan dan pembahasan langsung mengenai destinasi taman wisata Punti Kayu Palembang itu sendiri.

Dalam rapat evaluasi tersebut, seluruh dinas terkait memaparkan langsung kepada Pj Walikota Palembang tentang apa yang telah terlaksana hingga saat ini.

BACA JUGA:5 Spot Terbaru Wisata Punti Kayu Palembang Yang Kece Untuk Kamu Coba Dan Berswafoto

BACA JUGA:Bekas Lokasi Kebakaran di Hutan Wisata Punti Kayu Palembang Ditanami 1.000 Pohon

Adapun dinas (OPD) yang hadir, yakni Bappeda, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perkimtan, Dinas PU dan beberapa dinas lainnya.

Disampaikan A Damenta, sebagian besar masyarakat saat ini hanya mengetahui bahwa taman wisata Punti Kayu merupakan kewenangan Pemerintah kota Palembang.

Meskipun faktanya kata dia, Wisata Punti Kayu merupakan lintas kewenangan, baik kewenangan pusat maupun kewenangan Provinsi.

"Bahkan kita ketahui juga bahwa wisata Punti Kayu itu juga dikelola oleh pihak ketiga yang berkontrak langsung dengan pusat dalam arti Kementerian LHK," kata A Damenta.

BACA JUGA:5 Daftar Wisata Lahat, Keindahan yang Tak Terlupakan di Sumsel!

BACA JUGA:Destinasi Wisata Terbaru Agrowisata Tanjung Sakti Lahat, Banyak Spot Fotonya!

Damenta mengatakan, saat ini yang menjadi persoalan yakni terkait tidak adanya perawatan destinasi wisata tersebut bahkan tidak terlihat indah.

"Dan dampak nagatifnya itu ke Pemerintah kota. Seolah olah orang yang tidak tau masalah kewenangan itu menganggap bahwa kota tidak bisa merawat," ujarnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan