Diprediksi Rampung Tahun 2025! Proyek Tol Kapal Betung Dilanjutkan dengan Nilai Investasi Rp14.981 Triliun
Diprediksi Rampung Tahun 2025! Proyek Tol Kapal Betung Dilanjutkan dengan Nilai Investasi Rp14.981 Triliun--YT/zio drone
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Proyek ambisius Tol Kapal Betung, bagian dari jaringan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), kembali menunjukkan kemajuan signifikan dengan dilanjutkannya pembangunan ruas Tol Palembang - Betung.
Dengan nilai investasi mencapai Rp14,981 triliun, proyek Tol Kapal Betung diharapkan dapat rampung pada tahun 2025.
Sehingga memberikan dampak positif terhadap konektivitas dan perekonomian di wilayah Sumatra.
Dalam acara penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) yang dilakukan pada Senin (30/9), Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Budi Harto menegaskan komitmen perusahaan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur ini.
BACA JUGA:Siap-Siap! Tol Pertama Jambi Akan Diresmikan, Akhir Era Jokowi dengan Sentuhan Infrastruktur
Penandatanganan tersebut disaksikan oleh Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Miftachul Munir dan sejumlah pejabat tinggi lainnya, termasuk Direktur Jenderal Bina Marga dan Direktur Jalan Bebas Hambatan.
“Dengan penandatanganan PPJT ini, pembangunan ruas Tol Palembang - Betung secara resmi dilanjutkan. Kami optimis proyek ini akan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi lokal serta memperkuat konektivitas antar wilayah di Sumatera Selatan,” ujar Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Adjib Al Hakim yang dikutip dari koranpalpres.com dari website hutamakarya.com.
Tol Kapal Betung, yang memiliki panjang total 111,6 Km ketika seluruh bagiannya terhubung, dirancang untuk memperpendek waktu tempuh dari Palembang ke Betung.
Diprediksi Rampung Tahun 2025! Proyek Tol Kapal Betung Dilanjutkan dengan Nilai Investasi Rp14.981 Triliun--Hutama Karya
Dengan adanya tol ini, perjalanan yang sebelumnya memakan waktu sekitar 3,5 jam dapat dipangkas menjadi hanya 1 jam.
Hal ini tentunya akan membawa perubahan signifikan bagi mobilitas masyarakat dan distribusi barang.