Media Sosial Sebagai Pembentuk Cara Berkomunikasi Generasi Z

Media Sosial Sebagai Pembentuk Cara Berkomunikasi Generasi Z--freepik.com

Penulis: Putri Fadyla

Generasi Z adalah kelompok masyarakat yang lahir di antara pertengahan tahun 1990-an hingga 2010-an. 

Pada tahun-tahun tersebut, dunia sedang mengalami revolusi teknologi yang begitu pesat terutama dalam perkembangan media sosial di antara masyarakat dunia. 

Generasi z disebut juga sebagai iGeneration atau generasi internet karena mereka tumbuh dengan akses digital sejak muda, jadi tidak heran jika hal tersebut menjadikan generasi ini sebagai pionir dalam penggunaan sosial media saat ini. 

Hal tersebut memberikan kontribusi besar yang membentuk cara baru untuk berkomunikasi satu sama lain.

BACA JUGA:Program Studi Arab FIB UI Gelar Festival Timur Tengah ke-12 dengan Tema 'Al-Syarq Yafûq Al-Gharb

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diterbitkan pada Februari 2023, jumlah penduduk generasi Z di Indonesia adalah sekitar 60 juta jiwa atau sekitar 22% dari total populasi. 

Persentase data tersebut menunjukkan bahwa generasi Z menjadi unsur penting dalam masyarakat Indonesia. 

Survei global yang dilakukan oleh McKinsey juga menunjukkan bahwa terdapat lebih dari 50% dari total responden generasi Z menggunakan media sosial lebih dari satu jam dalam sehari.

Data tersebut menjadikan media sosial sebagai saksi bagaimana generasi Z dalam berkomunikasi di era saat ini. 

BACA JUGA:CTM, Huawei dan M.U.S.T. Kolaborasi Meluncurkan ‘5G Smart Campus’ Lintas Wilayah

Platform-platform digital seperti Instagram, Facebook, Tiktok, Twitter, WhatsApp, dan berbagai platform lain menjadi faktor penting yang membentuk cara generasi Z berkomunikasi. 

Tidak hanya itu, sosial media juga mempengaruhi interaksi, gaya bahasa, dan norma atau etika mereka dalam berkomunikasi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan