10 Oktober Hari Kesehatan Mental Dunia, Ini Sejarah hingga Fakta Menarik
Ilustrasi - 10 Oktober Hari Kesehatan Mental Dunia, Ini Sejarah hingga Fakta Menarik-Youtube Menjadi Manusia-
KORANPALPRES.COM- Ternyata tanggal 10 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesehatan Mental Dunia atau disebut juga World Mental Health Day.
Hari ini 10 Oktober sangat penting bagi masyarakat untuk memperhatikan dan menjaga kesehatan mentalnya.
Hal ini dilansir oleh National Today, Bahwa kesehatan telah berkembang pesat sudah sejak awal tahun 1990 yaitu ketika Federasi Kesehatan Mental Dunia (MFMH) dengan resmi menetapkan hari tersebut.
Bahwa Kesadaran diri dan kepekaan terhadap kesehatan mental telah mengubah banyak hal menjadi lebih baik.
BACA JUGA:Tren di Tiktok! Silent Walking Bisa Turunkan Berat Badan dan Kesehatan Mental! Wajib Coba
BACA JUGA:6 Tips Menghilangkan Kecemasan Secara Alami untuk Menjaga Kesehatan Mental!
Awalnya Hari Kesehatan Mental Sedunia
WMFH memperingati tanggal 10 Oktober Sebagai Hari Kesehatan Mental Sedunia, Peringatan ini lalu diperingati pertama kali yaitu 10 Oktober 1992. Saat itu WMFH dipimpin oleh Wakil Sekjen Richard Hunter.
Saat tahun 1992, banyak sekali terjadi masalah kesehatan mental di dunia yang tidak tertangani dengan baik. Tidak banyak juga orang-orang yang mengetahui secara umum, apa sebenarnya kesehatan mental itu.
Oleh sebab itu, Hari Kesehatan Mental Sedunia berusaha untuk mengadvokasi dan menyosialisasikan tentang kesehatan mental secara menyeluruh.
BACA JUGA:Wow! Ada Seminar Kesehatan Mental Remaja, Jenderal dari Polda Sumsel Ini Membukanya
BACA JUGA:Rapat Persiapan Webinar Kesehatan Mental Remaja, Berikut Langkah Polda Sumsel Ambil
Upaya yang dilakukan oleh WFMH pada saat itu pun berhasil. Sebanyak 27 negara mengirim laporan umpan balik.
Proses pemilihan tema cukup selektif dan inklusif melalui pemungutan suara global. Pemungutan suara melibatkan anggota WFMH, pemangku kepentingan, dan pendukung dengan lebih dari 2000 peserta dari 116 negara. Tema ini terpilih untuk mencerminkan kesadaran akan kebutuhan yang mendesak.
Pekerjaan yang layak dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan mental seseorang, sementara lingkungan kerja yang buruk seperti diskriminasi, ketidaksetaraan, beban kerja yang berlebihan, rendahnya kontrol atas pekerjaan dan ketidakpastian kerja dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan mental.