Ada Istilah Omakase yang Lagi Ramai Diperbincangkan, Apa Sih Artinya?
Hidangan Jepang yang ditawarkan untuk pelanggan yang tidak tahu apa yang harus dipesannya. Semua terserah chef untuk mengolahnya.-chef-
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Beberapa waktu belakangan ramai warganet membahas perihal omakase di media sosial. Pembahasan ini awalnya karena ada dari unggahan Instagram Stories-nya Erina Gudono, menantu Presiden Joko Widodo.
Istri Kaesang ketika itu memamerkan potretnya yang tengah menikmati menu makan omakase. Saat itu Erina diketahui sudah melahirkan di RS Bunda, Menteng, Jakarta Pusat.
Dan pada saat itu, suaminya memboyong langsung 'omakase' dari restoran Zutto.
Lalu sebenarnya apakah itu omakase yang banyak diperbincangkan para netizen? Berikut ada penjelasannya.
BACA JUGA:Hindari Mengonsumsi 3 Makanan Ini Bersamaan dengan Mi Instan
Apa Itu Omakase?
Kata Omakase berasal dari bahasa Jepang yang punya arti "Saya serahkan pada anda".
Dalam konteks santap menyantap, hal ini bisa diartikan memberikan kepercayaan penuh pada chef restoran tempat makanan tersebut diproduksi, untuk menyajikan hidangan terbaiknya.
Dilansir dari Kaito Sushi, asal usul omakase ini telah hadir sejak pertengahan abad ke-20.
Kemudian, pada tahun 1920 dan 30-an, banyak restoran sushi di Tokyo, Jepang yang mulai mengadopsi dan mempermasyarakatkan pengalaman bersantap ini.
BACA JUGA:Pecinta Makanan Jepang Mana Nih? Berikut 7 Makanan Legendaris Khas Jepang yang Serba Menggiurkan!
Jadi ketimbang memesan sepotong demi sepotong sushi, para tamu resto yang datang akan menyampaikan atau memberikan anggaran atau sejumlah uang mereka. Barulah kemudian disajikan hidangan dari ikan musiman segar. Ikan musiman itulah yang diolah dengan keterampilan dan kreativitas chef tersebut.
Melansir ensiklopedi Britannica, konsep makan ini juga hadir di Jepang untuk mengakomodasi pelanggan kaya baru yang tidak tahu banyak tentang sushi dan makanan laut.
Akan tetapi bisa saja karena gengsi atau penyebab lain mereka tidak ingin menunjukkan ketidaktahunnya, jadi pura-pura tahu saja. Nah, mereka menemukan atau mencoba solusi sederhananya dengan menyerahkan hidangan kepada chef. Pada saat itu mereka tidak harus menunjukkan ketidaktahuan mereka.