Profil Meutya Hafid, Dari Jurnalis Kini Menteri Komunikasi Digital, Pernah Disandera Saat Meliput di Irak
Profil Meutya Hafid, dari jurnalis kini Menteri Komunikasi Digital, pernah disandera saat meliput di Irak.-Instagram/@meutya_hafid-
Salah satu momen yang melambungkan namanya adalah ketika ia dan juru kamera Metro TV, disandera oleh kelompok bersenjata di Irak saat sedang bertugas tahun 2005.
Peristiwa nahas menimpa Meutya dan juru kamera yang mendampinginya, Budiyanto.
BACA JUGA:Berkendara Semakin Aman! 5 Rekomendasi Holder HP Mobil Terbaik 2024, Dijamin Kuat dan Anti Jauh
Meutya membagikan peristiwa itu dalam bukunya, Seratus Enam Puluh Delapan Jam Dalam Sandera.
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beserta sejumlah tokoh ternama lainnya turut menyumbangkan tulisannya untuk bagian pengantar dari buku ini.
Profesi jurnalis mengantarkan Meutya menerima sejumlah penghargaan.
Ia pernah menerima penghargaan jurnalistik Elizabeth O'Neill, dari pemerintah Australia pada 2007 dan penghargaan alumni Australia 2008 untuk kategori Jurnalisme dan Media.
Setelah beberapa tahun berkarir di jurnalistik, wanita kelahiran Bandung, 3 Mei 1978 itu lalu mulai merambah dunia politik.
Ia memilih Partai Golkar sebagai kendaraan politiknya, hingga terpilih sebagai anggota DPR RI selama tiga periode berturut-turut.
Di Partai Golkar, Meutya juga menjabat sebagai Ketua Media dan Penggalangan Opini (MPO).
Meutya sempat mencoba peruntungan jadi kepala daerah dengan mendeklarasikan diri sebagai calon wakil wali kota Binjai periode 2010-2015 bersama Dhani Setiawan Isma.
Kemudian pada Agustus 2010, Meutya dilantik menjadi anggota DPR RI antarwaktu dari Partai Golkar, menggantikan Burhanudin Napitupulu yang meninggal dunia.
Dia juga sempat menjabat sebagai ketua Komisi I DPR RI 2019-2024 dari daerah pemilihan Sumatera Utara I.
Sejatinya, Meutya kembali terpilih menjadi anggota DPR RI 2024-2029 dengan perolehan 147.004 suara di dapil yang sama.