Netizen Boikot Produk iPhone, Gegara Apple Dianggap Sudah Lecehkan Indonesia
Netizen boikot produk iPhone, gegara Apple dianggap sudah lecehkan Indonesia.-YouTube/iamcherishApplePro-
Bos Apple Berhenti Sebut Nama Indonesia
Setelah tindakan tegas pemerintah RI melarang peredaran iPhone 16, nama Indonesia hilang dari paparan kinerja Apple setelah dua kali berturut-turut disinggung oleh CEO Apple Tim Cook.
Apple baru menggelar earning call untuk memaparkan kinerja finansial perusahaan periode Juli-September 2024 pada Kamis, 31 Oktober 2024.
Dalam paparan tersebut, Cook menyebut beberapa negara yang menjadi sumber pertumbuhan pendapatan Apple.
"Kami mencapai rekor pendapatan kuartal September di Amerika, Eropa, dan wilayah lain di Asia Pasifik serta banyak negara lain termasuk Amerika Serikat, Brasil, Meksiko, Prancis, UK, Korea, Malaysia, Thailand, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab. Kami juga bersemangat dengan antusiasme di India, tempat kami mencetak rekor sepanjang masa," kata Cook, dikutip Senin 4 November 2024.
Cook tidak menyebut nama Indonesia setelah disinggung dalam dua paparan kinerja keuangan sebelumnya, yaitu pada Mei dan Agustus 2024.
Pada Mei, nama Indonesia disebut oleh Cook sebagai sumber pertumbuhan baru.
"Kami juga membukukan rekor pendapatan di Indonesia, salah satu pasar yang kami nilai potensinya sangat besar," katanya, dikutip dari transkrip earnings call Apple Januari-Maret 2024.
Saat itu, dia juga menyinggung kunjungannya ke Indonesia.
"Baru dua pekan lalu saya berkunjung ke Vietnam, Indonesia, dan Singapura. Sangat menakjubkan melihat cara berbagai pengguna dan komunitas menggunakan produk dan layanan kami untuk melakukan berbagai hal yang luar biasa," kata Cook.
Nama Indonesia kembali disebut pada laporan kinerja keuangan April-Juni 2024.
Apple membanggakan penjualan iPhone di Indonesia yang terus-terusan menembus rekor.
"Kami mencatat rekor pendapatan kuartalan di lebih dari dua lusin negara dan wilayah," kata Cook dalam conference call dengan media usai rilis laporan keuangan Apple periode April-Juni 2024.
Saat itu, Indonesia juga disebut-sebut oleh CFO Apple Luca Maestri.
Maestri mengungkapkan bahwa Apple meraup US$ 39,3 miliar dari penjualan iPhone.