Keren! Polri Siapkan SMA Taruna Kemala Bhayangkara sebagai SMA unggulan, Ini Buktinya
Polri mempersiapkan SMA Taruna Kemala Bhayangkara sebagai SMA unggulan. Polri menargetkan SMA dengan kurikulum International Baccalaureate (IB) ini beroperasi pada 2026.--Bidhumas Polda Sumsel
Irjen Pol Dedi menekankan SMA Taruna Kemala Bhayangkara beroperasi dengan menjadikan kebhayangkaraan sebagai ciri khas.
Dia menekankan meski diproyeksi untuk bertaraf internasional, namun SMA tersebut harus tetap menjaga kearifan lokal.
BACA JUGA:Razia Gabungan Demi Keamanan Bersama, Inilah Bentuk Sinergi Dengan Polri
BACA JUGA:Ternyata Begini Perkembangan Nama Calon Wakapolri, Kadiv Humas Polri: Sudah Dikantongi, Siapa?
"Keunggulan dari SMA Taruna Kemala Bhayangkara sesuai dengan arahan dari Bapak Kapolri dan Ibu Ketum adalah khas'an kebhayangkaraan, ini terus kita tanamkan dari mulai rekrutmen, selama pendidikan dan setelah Pendidikan," tambahnya.
Ini kekhasan daripada seluruh SMA atau sekolah-sekolah yang di bawah naungan Yayasan kemala Bhayangkari, yang tidak dimiliki SMA unggulan lainnya. Meski bertaraf internasional, tetap menjaga kearifan lokal.
Pada kesempatan yang sama, Dirgayuza menjelaskan IB adalah kurikulum terbaik untuk mencetak seorang pemimpin.
Dan kurikulum ini digunakan oleh SMA-SMA internasional unggulan di Indonesia, karena metode belajarnya membuat anak berpikir kritis dan menjadi seorang pembelajar.
BACA JUGA:Berikut Ini Data Jumlah Pendaftar Bakomsus Pangan Dikeluarkan SSDM Polri, Sudah Berapa Ya?
BACA JUGA:Beginilah Pencapaian Dalam Pemberantasan Narkoba Dilakukan Polri, Ini Penjelasan Kapolri
"Kurikulum terbaik untuk mencetak pemimpin adalah IB. Itulah sebabnya semua SMA unggulan di Indonesia seperti JIS, BIS, Singapore International School menggunakan kurikulumnya IB. Karena IB membuat anak-anak menjadi pemikir kritis, pembelajar, dan seorang yang mampu memecahkan masalah dengan baik," jelas Dirgayuza.
Dia mengungkapkan kendala yang dihadapi kini adalah sekolah yang berkurikulum IB di Indonesia hanya tersedia 5.000 kursi. Sementara tiap tahunnya 4 juta anak lahir.
"Masalah saat ini ada 4 juta anak yang lahir di Indonesia, namun hanya ada sekolah IB cukup untuk 5.000 orang setiap tahunnya. Dan kita perlu sekolah IB yang berasrama, karena IB sangat menuntut anak belajar setelah pulang dari sekolah," aku Dirgayuza.
Mayoritas anak-anak kita di kelas menengah ke bawah tidak memiliki sarana prasarana di rumah atau ruang belajar khusus di rumah untuk bisa menjadi siswa IB yang berprestasi.
BACA JUGA:Begini Cara Apresiasi Kapolri Terhadap Dedikasi Kompolnas 2020-2024