Pilkada Sumsel 2024, Kemenangan MATAHATI Didepan Mata, Pengamat Politik Ini Ungkap Alasannya!
Kemenangan MATAHATI Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel di Pilkada 2024 sudah didepan mata-Wijdan koranpalpres.com-
Untuk itu, Pengamat Politik Sumsel ini mengingatkan kepada masyarakat, bahwa jangan mudah percaya dengan adanya survei-survei internal yang dinilainya terkesan seperti media propaganda dari Paslon.
"Saya katakan itu media propaganda, kenapa? Kalau kita peka, begitu sudah debat, dia langsung publis, itu namanya ngedrive, supaya terkendali suara yang terasumikan mereka itu," jelasnya.
BACA JUGA:Ojol Sumsel Bersatu Menyatakan Sikap Dukungan ke MATAHATI di Pilgub Sumsel 2024
"Sekali lagi, ini namanya ngedrive, supaya terarah. Padahal itu tetap bagian rekayasa, keinginan mereka tetap diasumsikan publik sebagai dalam konteks survei masih pemenang," bebernya.
Lebih lanjut Bagindo Togar menekankan, bahwa kunci kemenangan MATAHATI sudah didepan mata ini setelah pencoblosan tanggal 27 November 2024 yakni di Partai Golkar dan seorang ibu RA Anita Noeringhati.
"Kenapa Ibu Anita? Ibu Anita adalah seorang asli Jawa, Perempuan dan Partai nya Golkar. Jadi ketiga variabel inilah yang menjadi irisan-irisan besar yang membuat MATAHATI ini sulit tergoyahkan," tukasnya.
Sementara, Juru Bicara (Jubir) MATAHATI, Permana mengatakan, survei internal yang dilakukan atau dibuat pihaknya secara reel tidak beda jauh dari servei lainnya dengan arti MATAHATI masih leading (unggul) diantara Paslon 01 dan 02.
BACA JUGA:Dalam Satu Hari, Kampanye di 2 Kabupaten, MATAHATI Sampaikan Ini
BACA JUGA:Disambut Sholawatan, MATAHATI di Doakan Warga OKU Jadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel
"Jika ada dari pihak Paslon lainnya menyatakan menurut lembaga survei mereka leading itu sah-sah saja, tetapi kita yakin survei dari internal kita bahwa kita masih leading," ungkapnya.
Bahkan katanya, dengan margin error 5 persen MATAHATI sudah 44,55 persen. "Sampai dengan hari ini hasil survei internal kita masih diatas Paslon lainnya," tegasnya.
Ada salah satu media menerbitkan dan Permana ragu bagaimana seorang Mawardi Yahya popularitasnya kalah dengan Paslon 02 ESP.
"Kalau untuk kota Palembang mungkin saja, akan tetapi di 17 Kabupaten/Kota kita melebihi bahkan satu Kabupaten ada 3 sampai 4 kali kita mengulang, inilah keraguan saya terhadap survei tersebut," tuturnya.
BACA JUGA:Malamnya Debat, Siangnya MATAHATI Tancap Gas Menyapa Masyarakat OKU