https://palpres.bacakoran.co/

26 Desa Sukses di Ajang ADWI 2024, Sumsel Tidak Masuk?

Kemenpar RI sukses menggelar Malam Anugerah Desa Wisata Indonesia atau ADWI 2024 yang mencerminkan keberagaman budaya.--dokumentasi

BACA JUGA:Visitasi Penilaian Desa Wisata , Tim Penilai Kemenparekraf Sambangi Desa Wisata Gunung Dempo

Kemudian di tahun 2022 sebanyak 3.419 desa wisata dan di tahun 2024 jumlah peserta sebanyak 6.016 desa wisata. 

Program ini imbuh dia, telah mampu mendorong pertumbuhan kunjungan dan pendapatan sebagian besar desa wisata yang masuk 50 besar hingga mencapai 30 persen kenaikan per tahun. 

“Dengan jumlah desa wisata yang begitu banyak dan potensi ekonomi yang besar maka desa wisata bisa diperhitungkan sebagai motor pertumbuhan ekonomi Indonesia," tandas Widiyanti.

Pada malam puncak ini, Desa Wisata Les di Kabupaten Buleleng, Bali berhasil menjadi pemenang Desa Wisata Terbaik ADWI 2024, yang dipilih berdasarkan kesepakatan dewan juri independen. 

BACA JUGA:Masuk Nominasi 50 Besar ADWI Desa Wisata Gunung Dempo Persiapan Visitasi Penilaian oleh Kemenparekraf

BACA JUGA:Srikandi PLN UIP Sumbagsel Monitoring Penanaman Pohon Mangrove di Desa Wisata Sungsang IV

Pemenang ini mendapatkan piala dan hadiah uang tunai Rp 50 juta. 

Namun sebelum itu, ada juga pemenang Desa Wisata Terfavorit ADWI 2024 yaitu Desa Wisata Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.

Adapun Dewa Wisata Les dinilai berhak keluar sebagai Desa Wesata Terbaik ADWI 2024 karena desa di Bali Utara yang berjarak 1 jam dari Kintamani ini memiliki keistimewaan yang disebut Nyegara Gunung bermakna keseimbangan alam antara laut dan gunung. 

Terlebih desa ini memiliki 4 kilometer garis pantai, memiliki bukit dan air terjun. Sehingga hanya dengan mengunjungi Desa Wisata Les, maka dapat 3 destinasi unggulan sekaligus di Bali Utara.

BACA JUGA:KEREN, Cughub Buluh Lubuk Selo Lahat Masuk Nominasi Penilaian Desa Wisata

BACA JUGA:Candi Borobudur dan Desa Wisata Candirejo, Pesona Indonesia di Travex 2024 di Laos

Tidak hanya itu, di desa ini pengunjung juga bisa melihat langsung proses pembuatan garam tradisional yang terkenal di Bali, bahkan sudah diekspor. 

Tidak ketinggalan, di Desa Wisata Les juga bisa melihat proses pembuatan arak dari buah lontar dengan cara tradisional. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan