https://palpres.bacakoran.co/

Dosen Unpad Ini Jadi Orang Indonesia Pertama yang Terbitkan Studi di Chemical Reviews

Ia menunjukkan sebuah simpulan bahwa sekitar 20 persen obat-obatan yang dipasarkan mengandung fluorine.-unpad.ac.id-

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM -  Dr rer nat Yudha Prawira Budiman SSi MSc adalah orang Indonesia pertama yang berhasil menerbitkan studi di jurnal bidang kimia terkemuka di dunia, Chemical Reviews.

Ia berhasil menerbitkan studinya yang berjudul "Applications of Transition Metal-Catalyzed ortho-Fluorine-Directed C-H Functionalization of (Poly)fluoroarenes in Organic Synthesis" terbit pada 2 April 2024 lalu

Yudha Prawira Budiman adalah dosen dan peneliti Laboratorium Kimia Anorganik Departemen Kimia Universitas Padjadjaran itu merupakan penulis utama pada artikel tersebut. Ia tidak bekerja sendirian, dalam hal iniia juga dibantu oleh sederet peneliti terkemuka sehinggamenghasilkan karya ilmiah ini.

Isi Penelitian

BACA JUGA:Unpad Melejit 26 Peringkat QS Asia University Rankings 2025, Posisi ke-31 Asia Tenggara

BACA JUGA:Unpad Turut Menyumbang Menteri di Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran, Inilah Mereka

Lewat studinya, sosok yang kerap dipanggil Yudha ini membagikan fakta peredaran obat di pasaran saat ini. Ia menunjukkan sebuah simpulan bahwa sekitar 20 persen obat-obatan yang dipasarkan mengandung fluorine.

Dan itu tidak hanya terjadi di Indonesia. Di dunia sendiri saat ini sebanyak 1/3 obat-obatan top dunia juga mengandung unsur tersebut.

Dalam proses pengolahannya, fluorine bisa menghamburkan sumber daya dan menghasilkan limbah dengan kuantitas yang besar.

Bareng rekan-rekannya, Yudha mengonversi fungsionalisasi suatu senyawa yang mengandung fluorine menjadi aneka ragam gugus fungsi.

BACA JUGA:Keren, 8 Dosen dan Mahasiswa Unpad Ini Masuk Daftar 2 Persen Ilmuwan Teratas Dunia

BACA JUGA:Ini Prodi dan Fakultasnya yang Paling Susah Ditembus di Unpad

Yudha mengungkapkan konversi tersebut dilakukan menggunakan katalis. Hal itu akan menghemat biaya, energi, limbah, dan material yang digunakan.

Dengan proses konversi fungsionalisasi fluorine ini, Yudha berharap bisa membantu industri dalam aspek keberlanjutan (sustainability). Sehingga bukan hanya bermanfaat sebagai obat, tapi limbah yang dihasilkan tidak ikut membuat bumi 'sakit'.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan