3 Pekan di Inggris, 20 Santri International Fellowship Kaji 3 Pertanyaan Utama, Apa Aja Ya?
Kemenag resmi memberangkatkan 20 Santri International Fellowship ke Inggris, Sabtu 23 November 2024.--kemenag.go.id
JAKARTA, KORANPALPRES.COM - Kementerian Agama (Kemenag) resmi melepas keberangkatan 20 Awardee Non Degree Santri International Fellowship di salah satu hotel sekitar Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta, Sabtu 23 November 2024.
Mengutip kemenag.go.id, ke-20 santri ini akan memperkuat interfaith atau hubungan antar umat beragama ke Coventry University, Inggris.
Keberangkatan 20 Awardee ini dilepas Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar yang diwakili Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren), Basnang Said.
Tampak hadir, Ketua PMO DAP Mahrus El Mawa, tim DAP dan 20 Santri dari berbagai penjuru nusantara yang terpilih untuk mengikuti program ini.
BACA JUGA:Pjs Bupati OKU Timur Sebut Hari Santri jadi Momen Meneladani Perjuangan Para Santri
Ke-20 santri ini masing-masing berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.
Mereka dipilih melalui proses seleksi administrasi dan wawancara, termasuk tes kemampuan membaca kitab kuning, bahasa Inggris hingga pemahaman tentang moderasi beragama.
Kegiatan Santri International Fellowship (SIF) ini bakal berlangsung di 2 kota yaitu Coventry dan London, selama 3 pekan dari 24 November hingga 15 Desember 2024.
Prof. Mike Hardy (Coventry University) dan Prof. Phil Champain (Director of Faith and Belief Forum) Inggris menjelaskan, berbagai kegiatan ini dimulai dari kegiatan kelas, visit, dan presentasi.
BACA JUGA:Kobarkan Semangat Juang, UIN Raden Fatah Gelar Apel Peringatan Hari Santri
Kemudian kegiatan kajian dengan 3 pertanyaan utama yaitu what is interfaith? who does it? dan why is it needed?
"Program ini merupakan kolaborasi antara Kemenag dengan LPDP Kementerian Keuangan RI dari Dana Abadi Pesantren, sesuai amanat UU Pesantren Nomor 18 tahun 2019," terang Basnang Said.