Langkah Konkret Ini Bakal Tangkal Ancaman dan Gangguan di Pencoblosan Pilkada, Begini Kata Kapolda Sumsel
Polda Sumsel dan jajaran menyiapkan Langkah konkret untuk tangkal setiap ancaman dan gangguan dalam pelaksanaan pencoblosan Pilkada Serentak 2024. Hal tersebut disampaikan Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi.--Kurniawan
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Polda Sumsel dan jajaran menyiapkan langkah-langkah konkret untuk menangkal setiap ancaman dan gangguan dalam pelaksanaan pencoblosan Pilkada Serentak 2024 pada Rabu 27 November 2024.
Hal tersebut disampaikan Kapolda Sumsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi SIK dalam acara Silaturahmi bersama insan pers di Royal PGC Golf Lounge, Senin 25 November 2024.
Kapolda menekankan terciptanya situasi pelaksanaan Pemilukada Serentak tahun 2024 yang aman, damai dan kondusif menjadi harapan semua pihak.
"Termasuk aparat kepolisian yang ditugasi menjaga keamanan dan ketertiban selama tahapan Pilkada," terang mantan Kapolda Sulsel
BACA JUGA:Sudah WNI, Mengapa Cyrus Margono Tak Kunjung Dapat Panggilan Timnas Indonesia?
Rencananya Kapolda Sumsel bersama dengan Forkopimda, Pj Gubernur dan Pangdam II Sriwijaya pada H-1 sebelum pencoblosan akan berkeliling ke daerah terdekat.
"Rencananya dari Kota Palembang seperti perbatasan daerah ke Ogan Ilir dan Banyuasin dan pada hari H pencoblosan kami bakal memantau suasana pencoblosan melalui udara dengan menggunakan helikopter," beber Kapolda.
Untuk penambahan personel terutama di TPS-TPS rawan, Kapolda menegaskan penebalan personel telah dilakukan di setiap daerah.
"Penambahan kekuatan sudah kita siapkan dengan tujuan untuk antisipasi. Bersama Bawaslu kita juga mencermatinya," tambahnya.
BACA JUGA:Jelang Hari Korpri Ke-53, Ini Dilakukan Polda Sumsel di Makam Pahlawan
BACA JUGA:Gelar Dialog Public, Ternyata Ini Tujuan Polda Sumsel
Selain itu, sambung Kapolda, pihaknya berharap dukungan dari seluruh elemen masyarakat termasuk insan pers untuk antisipasi penyebaran berita-berita hoax atau missinformasi dan disinformasi.
"Kami juga telah menginventarisir dan berkomunikasi dengan Kementerian Komdigi. Mana akun medsos yang membuat berita hoax itu kita minta untuk di-take down," ujarnya.