KORANPALPRES.COM - Artikel yang berjudul "Pentingnya Penalaran pada Era Sekarang" ditulis oleh Dwiripana & Pujangga Aditya, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Prodi Jurnalistik, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang. 

Dalam kehidupan manusia tentunya membutuh pengetahuan yang sangat luas baik itu pengetahuan duniawi ataupun pengetahuan agama.

Pengetahuan duniawi diperlukan dalam banyak situasi yang bersangkutan dengan kehidupan, seperti halnya dalam hal pekerjaan, bergaul, dan masih banyak lagi hal yang lainnya.

Terkadang manusia bisa salah melakukan beberapa hal-hal yang baru melakukan dikarenakan minimnya pengetahuan serta ketidakmampuan berpikir secara logis dalam melakukan hal-hal yang baru mereka lakukan.

Dari sini dapat kita simpulkan betapa pentingnya sebuah pengetahuan di era sekarang ini.

Nah pengetahuan ini bisa didapatkan/dikembangkan oleh manusia melalui beberapa hal seperti halnya membaca buku-buku yang bersangkutan, bisa juga melalui bahasa yang bagus dalam berkomunikasi guna saling bertukar informasi, bisa juga melalui kemampuan manusia dalam berpikir yang dapat disebut juga sebagai penalaran.

Menurut W. Poespoprodjo ilmu penalaran atau logika adalah ilmu dan kecakapan menalar, berpikir dengan tepat (the science and art of correct thinking).

Dapat disimpulkan bahwasanya penalaran itu ialah pemikiran secara logika.

Lalu seberapa penting sih penalaran di era sekarang?

Penalaran diera sekarang diperlukan agar manusia dapat berpikir secara kritis, dalam artian manusia mampu mengevaluasi, memahami dan merumuskan argumen yang ada.

Penalaran berguna dalam kehidupan sehari-hari yang dimana bisa membantu manusia dalam bergaul dengan lingkungan baru dengan cepat, beradaptasi dengan baik, dan juga mampu menganalisis suata hal yang dirasa kurang dimengerti.

Banyak kita jumpai kasus-kaus yang disebabkan kurangnya penalaran, seperti kariawan yang dipecat dikarenakan belum berpengalaman dan tidak mampu bekerja dengan baik dilapangan, dapat juga ditemui dalam dunia persekolahan seperti halnya siswa yang gagal naik kelas dikarenakan kurangnya penalaran dalam sebuah mata pelajaran.

Bisa juga disebabkan kurangnya penalaran tentang batapa pentingnya sekolah bagi para siswa sehingga banyak yang kasus siswa yang bolos berujung pada tidak naik kelas.

Dikutip dari suarasurabaya.com "Sebanyak 13 siswa SMA Negeri 6  Surabaya tidak naik kelas karena sering bolos sekolah."