Dampak Medsos Mempengaruhi Tingkah Laku Gen Z, ini Kata 3 Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang
Ilmu dan Ruang Lingkup, Dampak Medsos Mempengaruhi Tingkah Laku Gen Z-Freepik-
BACA JUGA:Membanggakan! Mahasiswa Jurnalistik UIN Raden Fatah Palembang Raih Prestasi Nasional
3. Penyebaran Informasi yang Salah (Misinformasi):
Pengaruh media sosial juga menciptakan ruang bagi penyebaran hoaks atau informasi yang menyesatkan, yang dapat memengaruhi pandangan dunia dan keputusan hidup seseorang.
Untuk mengurangi dampak negatif media sosial pada generasi Z, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan baik oleh individu, keluarga, maupun masyarakat.
Berikut beberapa langkah yang dapat membantu:
BACA JUGA:Go International! 20 PTKIN Raih Akreditasi Unggul, Termasuk UIN Raden Fatah Palembang
BACA JUGA:Wujudkan Lingkungan Bersih, UIN Raden Fatah Resmikan Bank Sampah Suci Berkah
1. Pengaturan Waktu Penggunaan Media Sosial (Digital Detox)
- Batasan Waktu: Menetapkan batas waktu yang sehat untuk penggunaan media sosial setiap hari dapat membantu mengurangi kecanduan. Misalnya, hanya menggunakan media sosial selama 1-2 jam sehari atau menghindari penggunaan media sosial sebelum tidur.
- Hari Tanpa Teknologi: Mengadakan hari bebas media sosial, di mana seseorang tidak menggunakan media sosial sama sekali untuk fokus pada aktivitas lain seperti olahraga, belajar, atau bersosialisasi secara langsung.
2. Meningkatkan Keterampilan Literasi Digital
- Pendidikan tentang Keamanan Online: Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya menjaga privasi, mengenali hoaks, serta cara menghindari konten yang merugikan.
- Menyaring Konten Negatif: Mengajarkan Gen Z untuk lebih bijak dalam memilih konten yang mereka konsumsi dan bagaimana cara mengidentifikasi informasi yang salah atau merugikan.
BACA JUGA:Kobarkan Semangat Juang, UIN Raden Fatah Gelar Apel Peringatan Hari Santri
3. Pendidikan tentang Kesehatan Mental
- Penyuluhan tentang Dampak Psikologis: Memberikan informasi mengenai dampak psikologis media sosial, seperti kecemasan, depresi, atau perasaan cemas akan penilaian orang lain, agar mereka bisa lebih menyadari pentingnya menjaga kesehatan mental.
- Mendorong Berbicara dengan Profesional: Mengedukasi Gen Z tentang pentingnya berbicara dengan seorang psikolog atau konselor jika merasa terganggu dengan penggunaan media sosial atau tekanan sosial.
4. Membangun Hubungan Sosial yang Sehat
- Sosialisasi Secara Langsung: Mengutamakan interaksi tatap muka atau komunikasi secara langsung dengan teman dan keluarga untuk menghindari isolasi sosial yang bisa muncul akibat kecanduan media sosial.
- Memperkuat Koneksi Nyata: Mengajak Gen Z untuk melakukan aktivitas fisik seperti olahraga, traveling, atau kegiatan ekstrakurikuler yang dapat memperkuat hubungan sosial dan memberi mereka ruang untuk beristirahat dari dunia maya.
BACA JUGA:Rektor UIN Raden Fatah Dialog Bareng Menteri Nadiem, Bahas Evaluasi Pola Baru SNPMB 2024
5. Mendorong Konten Positif dan Konstruktif
- Menjadi Pengguna Media Sosial yang Positif: Memotivasi Gen Z untuk berbagi konten yang bermanfaat, inspiratif, atau mendidik di media sosial, daripada terjebak pada konten yang dapat merugikan diri sendiri atau orang lain.
- Membatasi Paparan Konten Negatif: Menggunakan alat dan pengaturan di media sosial untuk memfilter atau menghindari konten negatif, seperti perundungan (bullying) atau pesan yang merendahkan.
6. Penerapan Kebijakan oleh Orang Tua dan Pengasuh
- Pendampingan Penggunaan Media Sosial: Orang tua dan pengasuh perlu terlibat dalam pengawasan penggunaan media sosial anak-anak mereka, memastikan bahwa mereka menggunakan platform tersebut secara sehat dan aman.
- Menjadi Teladan: Orang tua juga harus menunjukkan penggunaan media sosial yang bijak dan sehat, sehingga anak-anak bisa meniru kebiasaan yang positif.
BACA JUGA:Gandeng Narasumber 4 Negara, FAHUM UIN Raden Fatah Implementasikan Distingsi Kajian Melayu Islam
BACA JUGA:RTM UIN Raden Fatah 2024: Tetapkan 8 Program Prioritas Tahun 2025
7. Mengembangkan Minat dan Hobi di Luar Media Sosial
- Menumbuhkan Minat di Luar Dunia Digital: Mengajak Gen Z untuk mengembangkan hobi atau keterampilan di luar dunia digital, seperti seni, olahraga, musik, atau kegiatan sosial yang dapat membantu mereka merasa lebih seimbang dan puas dalam kehidupan nyata.
- Kegiatan yang Memperkaya Pengalaman Nyata: Melibatkan mereka dalam kegiatan komunitas atau kegiatan fisik yang mendalam, sehingga mereka memiliki sumber kebahagiaan selain dari dunia maya.
8. Penerapan Teknologi untuk Kebaikan
- Aplikasi Pengingat Waktu: Menggunakan aplikasi yang membantu mengatur waktu penggunaan media sosial atau memberi peringatan saat sudah melebihi batas yang sehat.
- Pengaturan Notifikasi: Mengatur notifikasi sehingga pengguna tidak terus-menerus terganggu oleh pembaruan media sosial, yang bisa memicu rasa cemas atau terjebak dalam siklus penggunaan yang tidak sehat.
BACA JUGA:Pisah Sambut FDK UIN Raden Fatah, Kata Sambutan Dekan Bikin Civitas Makin Menyala dan Meroket
Dengan melaksanakan upaya-upaya tersebut, diharapkan dampak negatif media sosial pada generasi Z bisa diminimalkan, dan mereka bisa tetap memanfaatkan media sosial secara bijak dan positif.