Fakta Mengejutkan! Mahasiswa Universitas Andalas Ungkap Bagaimana Kekuatan Moral Hadapi Penyimpangan Korupsi
Artikel berjudul Integritas dan Korupsi: Refleksi tentang Kekuatan Moral dalam Menghadapi Penyimpangan ditulis Emir Fadillah FA, mahasiswa Universitas Andalas.--freepik
BACA JUGA:Jenderal Ini Isi Materi Pemberantasan Korupsi di Retreat Kabinet Merah Putih, Berikut Sosoknya
Tindakan korupsi seperti menyontek, plagiarisme, atau penipuan akademik harus dipahami sebagai bentuk pengkhianatan terhadap integritas pribadi dan institusi.
Oleh karena itu, kampus harus berperan aktif dalam menumbuhkan budaya integritas, dengan memberikan contoh yang baik serta memberikan sanksi yang tegas terhadap pelanggaran.
Selain itu, kurikulum yang mengajarkan etika profesi juga sangat diperlukan.
Mahasiswa tidak hanya diajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga harus dibekali dengan pengetahuan tentang tanggung jawab sosial dan moral.
BACA JUGA:Polres Ogan Ilir Limpahkan Tersangka dan BB Kasus Korupsi DD Harimau Tandang
Integritas dalam dunia kerja harus diajarkan sebagai sebuah nilai yang tidak dapat ditawar-tawar.
Dengan demikian, kelak ketika mereka terjun ke masyarakat, mereka akan lebih siap menghadapi godaan korupsi dan lebih tangguh dalam menjaga integritas.
Menumbuhkan Kesadaran Kolektif untuk Memerangi Korupsi
Untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan korupsi, dibutuhkan upaya kolektif dari seluruh elemen masyarakat.
BACA JUGA:Begini Perkembangan Penyidikan Perkara Dugaan Korupsi Pengelolaan Tambang PT. Andalas Bara Sejahtera
Pemerintah harus memperkuat sistem hukum dan transparansi, sementara masyarakat perlu mendukung gerakan anti-korupsi dengan menjaga integritas dalam kehidupan sehari-hari.
Integritas bukan hanya tugas individu, tetapi juga tanggung jawab bersama untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari korupsi.
Kesadaran untuk mempertahankan integritas harus selalu ditumbuhkan, baik melalui pendidikan formal maupun melalui contoh teladan yang diberikan oleh para pemimpin, baik di sektor publik maupun swasta.