PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Jogging track sepanjang 310 meter, lebar 1 meter dan tinggi 20 centimeter (cm), berada di Desa Lubuk Mabar, Kecamatan Penjalang Suku Empayang Kikim Saling Ulu (Pseksu), Kabupaten Lahat kini selesai 100 meter, termasuk kursi untuk bersantai dan tinggal pengecatan titik tersebut.

"Alhamdulillah, bangunan infrastruktur bersumber Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), dan perhatian dari Bupati Lahat, H Cik Ujang SH untuk membangun desa," sebut Kepala Desa (Kades), Yeni Fitriana, Rabu 6 Desember 2023.

Dia menerangkan, jogging track yang berada di pinggir lapangan Sepakbola, tentunya dapat membantu pemuda dan pemudi maupun masyarakat berlari pagi atau sekedar jalan-jalan kecil.

"Sebagai ibukota kecamatan dan juga menyandang sebagai desa mandiri. Fasilitas umum ini akan sangat membantu sekali untuk kemajuan serta perkembangan kedepannya," ujar dia.

BACA JUGA:Cegah Banjir, Kodim 0408/BS Gotong Royong Dengan Warga Bersihkan Parit

Ia mengemukakan, adanya pembangunan tersebut maka wajah Desa Lubuk Mabar, semakin cantik dan anggun karena membawa daya tarik tersendiri.

"Tidak hanya menjadi wadah berolahraga sepakbola saja, melainkan membuat masyarakat sehat dan kuat, yang mana, sarana itu bisa dipergunakan siapa saja," imbaunya.

Ia menerangkan, belum lagi fasilitas kursi santai bagi warga untuk duduk, sembari menyaksikan pertandingan olahraga nomor satu di dunia.

"Selain itu, ada juga yang menggunakan untuk berlarian pada pagi dan sore hari. Dan penduduk pun terhindar dari penyakit," sebut Yeni.

BACA JUGA:Mengenal Renang Militer, Kemampuan Yang Wajib Dimiliki Siswa Dikma Bintara TNI AD 2023

Ia menyampaikan, dirinya mewakili masyarakat berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat, atas pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan.

"Oleh karena itulah, ini merupakan kado terindah yang dipersembahkan oleh Bupati Lahat, sebagai bentuk kepedulian dan apresiasi guna meningkatkan kualitas dan kuantitas," paparnya.

Dia berpesan, agar sekiranya kepada penduduk untuk sama-sama menjaga dan merawat, sehingga sarana maupun prasarana yang dibangun bisa bertahan lama dan tidak mudah rusak.

"Pada intinya, apa yang diberikan akan terus berlanjut supaya status desa mandiri benar-benar berjalan sebagaimana mestinya," pungkasnya.