https://palpres.bacakoran.co/

Antisipasi DBD di Musim Hujan, Dinkes Catat Segini Jumlah Kasus Positif DBD di Lahat

Kepala Bidang (Kabid) P2P, Aiwa Marlina SKM MM imbau masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan dengan cara pemberantasan sarang nyamuk (PSN).-Bernat/koranpalpres.com-

LAHAT, KORANPALPRES.COM - Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lahat hingga November 2024, tercatat sebanyak 354 kasus positif penyakit demam berdarah dengue (DBD), akibat penyebaran nyamuk Aedes aegypti perlu diwaspadai memasuki musim penghujan ini. 

Demikian disampaikan, Plh Kadinkes Lahat, H Ubaidillah SKM MKes melalui Kepala Bidang (Kabid) P2P, Aiwa Marlina SKM MM.

Menurutnya, kepada masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan dengan cara pemberantasan sarang nyamuk (PSN). 

"Kasus DBD di tahun ini cukup landai tidak terlalu meningkat, hanya saja terjadi pada Februari paling meningkat, karena semuanya dimulai dari Desember," sebutnya, Kamis 12 Desember 2024.

BACA JUGA:Solusi Cegah Stunting, Dinkes Lahat Ubah Perilaku Masyarakat Tidak BABS Tapi Buang di Jamban

BACA JUGA:Dinkes Lahat Gelar Pelaksanaan Gerakan Pendampingan Makan Obat dan Home Visit ODGJ

Nah, sambung dia, untuk mengatasi DBD, saat ini fogging atau pengasapan merupakan tindakan masih familiar di masyarakat hingga saat ini. 

"Padahal hanya membunuh nyamuk dewasa saja. Jadi tidak sampai ke jentik-jentiknya dan itu mereka akan cepat berkembang," ujarnya.

Oleh karena itulah, masih imbaunya, paling ampuh adalah gotong royong dengan mengubur barang bekas, menutup rapat bak penampungan air dan membuang genangannya.

"Selain itu, penaburan bubuk abate pada bak mandi, memelihara ikan tempalo dan lain sebagainya. Waktunya penyerangan efektif nyamuk ini pada pagi dan malam hari," sebut Aiwa Marlina.

BACA JUGA:Sukses Tahap 1, Dinkes Lahat Lakukan Ini saat Putaran ke 2 Demi Cegah Penyebaran Polio

BACA JUGA:Dinkes Lahat Targetkan Bayi Baru Lahir Langsung Dapat PIN Polio, Ini Kata Kabid P2P

Ia menerangkan, pada tahun 2020 dan 2021 malah penyebab BDB serta malaria sama sekali tidak ada kasusnya, hal ini dikarenakan pada saat itu dunia sedang dilanda endemi Covid-19.

"Puncak paling bagus tidak ada meningkat sama sekali itu di tahun 2020-2021 dikarenakan virus covid, sehingga masyarakat itu hanya dirumah saja mereka bisa membersihkan perkarangan rumah," ucap dirinya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan