https://palpres.bacakoran.co/

Hanya Sekolah Terakreditasi yang Bisa Laksanakan Ujian Nasional

Pemerintah rencanakan Ujian Nasional akan diadakan lagi, namun belum 2025 ini. -bic.id-

Untuk diketahui, UN kini sudah diganti dengan Asesmen Nasional (AN) yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim pada tahun 2021 lalu. 

Kendati mengalami pergantian, pada dasarnya keduanya sama-sama sebagai alat ukur capaian akademis siswa di tingkat nasional.

Hanya saja UN lebih menekankan hasil evaluasi per individu yang dulu dipakai menentukan kelulusan. 

BACA JUGA:KEREN! Ujian Sekolah SMPN 3 Lahat Gunakan Berbasis Komputer atau CAT, Ini Penjelasan Kepsek

BACA JUGA:Muncul Wacana Sekolah Libur Sebulan Selama Ramadan 2025, Tiru Kebijakan Gus Dur

AN pada dasarnya bertujuan mengevaluasi semua hal di dalam satu sekolah dari kompetensi siswa, guru, sampai sistem sekolah itu sendiri. Karena itulah hasil AN, akan kembali ke sekolah lagi sebagai bahan koreksi.

Jadi, komponen utama AN yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. Sehingga, AN diterapkan sekaligus sebagai sistem yang tidak menekan siswa dan membuat stres.

Juga pernah diberitakan PGRI beberapa waktu lalu mendukung pemberlakuan kembali ujian nasional (UN). Hal itu ternyata juga didukung Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang sepakat UN kembali diadakan di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. 

Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Pusat Riset Pendidikan BRIN Trina Fizzanty 

BACA JUGA:Liburan Nataru dan Sekolah Warga Padati Citimall Lahat, Ini Penampakannya

BACA JUGA:Ini Jadwal Masuk Sekolah di OKU Timur untuk Semester Genap

Menurut dia UN diperlukan untuk mengetahui capaian pembelajaran siswa, di samping itu, kata Trina, saat ini kesadaran belajar siswa di Indonesia masih relatif rendah. 

Hal tersebut, terpantau dari skor Programme for International Student Assessment (PISA). 

"Ini merupakan langkah yang baik. Kesadaran belajar siswa di Indonesia masih rendah, terbukti dari nilai PISA dan TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study)," kata Trina seperti dilansir dari laman Antara, Selasa (5/11/2024). 

Bukti kesadaran belajar yang rendah 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan